Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Operasional fintech peer to peer (P2P) lending PT Aselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) masih belum efisien. Ini tercermin dari Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Akseleran yang masih tinggi.
Group CEO dan Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan menyebut, rasio BOPO Akseleran di atas 100% di tahun 2023.
“BOPO kami masih sedikit di atas 100% (masih rugi bersih) secara tahunan. Namun secara bulanan sejak kuartal IV tahun 2023, BOPO kami sekitar 80%. Pos beban yang paling mempengaruhi itu beban gaji,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Baca Juga: Akseleran Siap Beri Proteksi kepada Lender untuk Hadapi Gagal Bayar
Asal tahu saja, semakin rendah rasio BOPO perusahaan maka semakin efisien perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya.
Ivan menyebutkan, pihaknya telah meracik strategi untuk menekan rasio BOPO di tahun 2024. Diantaranya, menekan beban operasional dan ini telah dilakukan pihaknya sejak tahun 2023 lalu.
“Lalu, meningkatkan pendapatan, hal ini lagi kami coba genjot dengan meningkatkan volume penyaluran pinjaman dan marjin pendapatan kami,” sebutnya.
Ivan menargetkan di tahun 2024 ini rasio BOPO Akseleran berada di level 80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News