kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.960   -36,19   -0,60%
  • KOMPAS100 844   -3,16   -0,37%
  • LQ45 670   1,92   0,29%
  • ISSI 185   -1,35   -0,72%
  • IDX30 354   0,81   0,23%
  • IDXHIDIV20 431   4,10   0,96%
  • IDX80 96   -0,04   -0,05%
  • IDXV30 101   -0,85   -0,84%
  • IDXQ30 118   1,42   1,23%

Rasio kredit macet BTN naik di akhir 2012


Rabu, 27 Februari 2013 / 19:42 WIB
Rasio kredit macet BTN naik di akhir 2012
ILUSTRASI. Waspada! Ini 6 Penyebab Kenapa Kucing Sampai Muntah Darah


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rasio kredit macet atau Non Performing Loan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) tercatat naik. Pada 2011, NPL net BTN tercatat 2,23%. Namun kemudian angka ini naik menjadi 3,12% pada akhir 2012. "Naik memang," aku Direktur Utama BTN Maryono pada pelaporan kinerja, di Menara BTN, Rabu, (27/2).

Menurutnya, kenaikan rasio kredit macet ini terjadi akibat kredit perumahan bersubsidi dan komersial non-housing. "Dua hal ini yang kita alami," ujar Maryono.

Pada kredit perumahan bersubsidi, banyak debitur yang hanya membayar bunga di 2-3 tahun awal peminjaman. Namun ketika mendekati jatuh tempo, mereka berat untuk membayar pokok pinjaman dan bunga.

Direktur Keuangan BTN Saut Pardede menyebut, kredit komersial non-housing menyumbang 6% atas kenaikan NPL tersebut.

Tahun kemarin, kredit dan pembiayaan BTN bertumbuh 28,1%. Pada 2011, kredit dan pembiayaan yang disalurkan yaitu Rp 63,6 triliun. Kemudian hingga akhir 2012, jumlah tersebut menjadi jadi Rp 81,4 triliun.

Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mencatat kenaikan 20,1% dari Rp 45,5 triliun jadi Rp 54,7 triliun. Kemudian kredit non KPR tumbuh 48% dari Rp 18 triliun jadi Rp 26,7 triliun.

Tahun ini, BTN menargetkan kreditnya naik 26-31%. "Kisaran itu," sebut Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×