Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rasio kredit macet atau Non Performing Loan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) tercatat naik. Pada 2011, NPL net BTN tercatat 2,23%. Namun kemudian angka ini naik menjadi 3,12% pada akhir 2012. "Naik memang," aku Direktur Utama BTN Maryono pada pelaporan kinerja, di Menara BTN, Rabu, (27/2).
Menurutnya, kenaikan rasio kredit macet ini terjadi akibat kredit perumahan bersubsidi dan komersial non-housing. "Dua hal ini yang kita alami," ujar Maryono.
Pada kredit perumahan bersubsidi, banyak debitur yang hanya membayar bunga di 2-3 tahun awal peminjaman. Namun ketika mendekati jatuh tempo, mereka berat untuk membayar pokok pinjaman dan bunga.
Direktur Keuangan BTN Saut Pardede menyebut, kredit komersial non-housing menyumbang 6% atas kenaikan NPL tersebut.
Tahun kemarin, kredit dan pembiayaan BTN bertumbuh 28,1%. Pada 2011, kredit dan pembiayaan yang disalurkan yaitu Rp 63,6 triliun. Kemudian hingga akhir 2012, jumlah tersebut menjadi jadi Rp 81,4 triliun.
Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mencatat kenaikan 20,1% dari Rp 45,5 triliun jadi Rp 54,7 triliun. Kemudian kredit non KPR tumbuh 48% dari Rp 18 triliun jadi Rp 26,7 triliun.
Tahun ini, BTN menargetkan kreditnya naik 26-31%. "Kisaran itu," sebut Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News