Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Edy Can
JAKARTA. Rasio kredit macet Bank Tabungan Negara (BTN) terus meningkat. Pada akhir semester pertama tahun ini, rasio kredit bermasalah atau non performing loan BTN dari 4,63% menjadi 5,01% bila dibandingkan dengan semester pertama 2013.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, penyebab naiknya NPL bukan karena kredit kepemilikan rumah yang menjadi bisnis inti bank tersebut. "Meningkatnya NPL ada di kredit konstruksi kami," ucapnya.
Menurutnya, penyebab kenaikan rasio NPL kredit konstruksi karena aturan loan to value yang menyebabkan pengembang mulai terdampak. Aturan loan to value ini membatasi jumlah uang muka bagi pembeli properti. Alhasil, permintaan perumahan menurun yang berdampak pada arus keuangan para pengembang.
Selama enam bulan pertama tahun ini, BTN telah mengucurkan kredit sebesar Rp 106,58 triliun. Nilai kredit ini tumbuh 16,61% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 91,4 triliun.
Adapun total kredit konstruksi BTN pada akhir semester I 2014 mencapai Rp 12,99 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 23,54% dibanding total kredit konstruksi BTN di akhir semester I 2013 yang mencapai Rp10,51 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News