kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsolidasi perbankan tak selalu harus merger


Rabu, 23 Juli 2014 / 11:56 WIB
Konsolidasi perbankan tak selalu harus merger
ILUSTRASI. Cara Memakai Personal Hotspot iPhone via WiFi, USB, hingga Bluetooth


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) mendukung langkah pemerintah dan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong konsolidasi perbankan. Namun konsolidasi perbankan tak harus selalu diwujudkan melalui merger atau akuisisi.

Menurut Maryono, Direktur Utama BTN, melihat konsolidasi perbankan memang penting untuk memperkuat daya saing industri perbankan. "Namun itu tak selalu harus terjadi merger atau akuisisi dari satu bank kepada bank yang lain," kata Maryono, di Jakarta, Senin, (21/7).

Maryono menegaskan pemerintah perlu melihat BTN memiliki peran yang khusus sebagai bank perumahan (housing bank). Sebab sejak puluhan tahun lalu bisnis utama BTN memang dalam pembiayaan perumahan. "Kami sudah siap infrastruktur, SDM, teknologi untuk mendukung housing bank," ujar Maryono.

Terlebih BTN memiliki fungsi yang tak hanya semata lembaga bisnis. BTN memegang tanggung jawab sosial untuk menyediakan pembiayaan rumah murah bersubsidi untuk masyarakat menengah kebawah. Sampai saat ini ada 15 juta warga di Indonesia yang belum memiliki rumah. "Jadi sejak awal kita memang tidak didesain untuk meraih laba dalam jumlah besar," pungkas Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×