kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Regulator Ramal Suku Bunga Simpanan Bank Naik Bertahap pada Tahun Ini


Senin, 30 Januari 2023 / 16:48 WIB
Regulator Ramal Suku Bunga Simpanan Bank Naik Bertahap pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Karyawan membersihkan logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa (23/4/2019). ANTARA FOTO/Audy Alwi/hp.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan suku bunga simpanan rupiah masih akan meningkat secara bertahap di 2023. Ini sejalan dengan penyesuaian kenaikan bunga acuan bank sentral BI7DRR. 

Regulator perbankan ini menyatakan kondisi likuiditas bank diperkirakan masih terjaga ke depannya. Sehingga tidak akan menjadi isu saat meningkatnya kebutuhan bank untuk menyalurkan kredit serta memenuhi ketentuan kebijakan likuiditas BI.

"Pada saat yang sama kenaikan bunga simpanan valas diperkirakan berlanjut dengan laju yang lebih cepat dipengaruhi kenaikan suku bunga offshore,” mengutip laporan Likuiditas LPS bulan Januari pada Senin (30/1). 

LPS melihat penyesuaian suku bunga perbankan ke depan masih akan dipengaruhi kondisi likuiditas dan target spread antara suku bunga simpanan dan kredit. Kecepatan penyesuaian suku bunga simpanan antar kelompok KBMI diperkirakan akan tetap berbeda, namun diharapkan tidak berdampak signifikan pada kenaikan suku bunga kredit.

Baca Juga: CIMB Niaga Syariah Pertimbangkan Rilis Surat Utang Baru pada 2023

Berdasarkan pantauan LPS, Suku bunga simpanan kembali meningkat hingga akhir Desember 2022 sebagai dampak kenaikan suku bunga BI, Fed Fund Rate. Hal ini juga dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga pasar uang. 

“Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) seluruh bank pada Desember 2022 naik 21 bps ke level 3,71%,” tambah LPS. 

Pada periode yang sama, suku bunga kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 3 menunjukkan kenaikan terbesar yaitu 27 bps ke level 3,51%. Kemudian diikuti oleh KBMI 1 yang naik 23 bps ke level 3,82%. 

Adapun suku bunga simpanan valas juga terpantau naik seiring berlanjutnya kenaikan suku bunga global. Suku bunga rata-rata seluruh bank valuta asing naik 17 bps ke level 1,27%, sementara itu suku bunga KBMI 4 terpantau naik paling tinggi yaitu 27 bps ke level 1,33% diikuti kenaikan suku bunga KBMI 1 sebesar 18 bps ke level 1,20%.

Adapun SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati menyatakan memperhatikan banyak faktor dalam penentuan suku bunga simpanan. Mulai dari diantaranya perkembangan suku bunga acuan, yaitu BI 7 Days Reverse Repo untuk rupiah dan The Fed untuk dolar AS, tren suku bunga deposito di pasar, serta kondisi likuiditas perbankan nasional.

Baca Juga: Tahun Lalu Naik 29,5%, LPS Sebut Pendanaan Non DPK Perbankan Akan Terus Tumbuh

Lanjut ia, seiring dengan tren kenaikan bunga acuan tren di pasar dan kondisi likuiditas perbankan, Bank Mandiri telah menaikkan counter rate deposito dolar AS sebesar 55 bps sampai dengan 155 bps untuk penempatan Deposito dengan tenor 1 bulan sampai dengan tenor 24 bulan TMT 1 November 2022 .   

“Sedangkan untuk counter rate deposito rupiah, kami masih merasa bahwa suku bunga eksisting masih cukup kompetitif bila dibandingkan dengan bank lain,” tuturnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×