Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk membukukan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 153 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2014. Angka ini menunjukkan penurunan kinerja perseroan sebesar 28,83% bila dibandingkan dengan laba bersih sebelum pajak periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp 215 miliar.
Direktur Utama Bank Sinarmas Freenyan Liwang menjelaskan, penyebab penurunan laba adalah lantaran perseroan melakukan investasi di divisi sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan penerimaan 1.253 SDM sepanjang 2014.
Bank dengan kode saham BSIM ini juga melakukan investasi pada divisi research and development (R&D) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kantor-kantor dalam hal penyerapan dan penyaluran dana.
"Investasi ini kami lakukan untuk mempersiapkan SDM Bank Sinarmas yang lebih berkualitas untuk kami didik menjadi bankir yang bagus. Selain itu kami juga bekerjasama dengan konsultan internasional untuk meningkatkan kolektivitas," jelas Freenyan Liwang di Jakarta, Kamis (4/12).
Selain itu, faktor pendorong penurunan laba perusahaan juga lantaran meningkatnya beban bunga sehingga beban operasional perseroan juga mengalami peningkatan. Beban bunga Bank Sinarmas melonjak 54,54% menjadi Rp 1,44 triliun dari periode kuartal III-2013 yang sebesar Rp 935 miliar.
Sementara itu, beban operasional BSIM juga melonjak hingga 46%. Per September 2014, Bank Sinarmas merogoh Rp 2,32 triliun untuk beban operasional. Angka ini jauh melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,59 triliun.
"Kenaikan suku bunga acuan BI Rate memicu kenaikan suku bunga deposito dan berimbas pada peningkatan beban bunga dan beban operasional perusahaan. Ini terjadi sebelum adanya aturan capping suku bunga deposito," jelas Freenyan.
Meski laba menurun, namun indikator lain seperti pendapatan bunga Bank Sinarmas mengalami peningkatan sebesar 44% menjadi Rp 2,28 triliun dibandingkan triwulan III-2013 yang sebesar Rp 1,59 triliun. Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BSIM juga mengalami peningkatan sebesar 28% menjadi Rp 839 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar Rp 656 miliar.
Hal ini mendorong margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan dapat meningkat sebesar 0,5% menjadi 6,02% dibandingkan per September 2013 yang sebesar 5,52%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News