Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Beberapa bank memproyeksi dengan dicabutnya relaksasi restrukturisasi kredit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak akan terlalu berpengaruh ke rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin mengatakan efek pencabutan relaksasi restrukturisasi tidak terlalu signifikan terhadap NPL bank. "(Pencabutan relaksasi restrukturisasi) tidak terlalu berpengaruh ke kami," kata Herwid kepada KONTAN, Senin (18/9). Saat ini menurut Herwid, Bank Panin masih fokus ke pengelolaan NPL.
Demikian pula, Oni Febriarto, Direktur BTN juga menuturkan dengan dicabutnya relaksasi restrukturisasi ini tidak terlalu banyak berefek ke NPL. "Berdasarkan perkiraan kami tidak banyak (berdampak ke NPL)," kata Oni, Senin (18/9).
Sebaliknya, Bank BNI juga tak terlalu banyak memanfaatkan relaksasi OJK. "Kami sudah memberlakukan tiga pilar sejak lama. Jadi, menurut saya tidak terlalu berdampak signifikan," kata Herry kepada KONTAN.
Alhasil, beberapa bankir yang diwawancara KONTAN, memproyeksi NPL pada 2017 ini tidak terlalu berbeda jauh dengan 2016.
Sebagai contoh BNI menargetkan NPL dibawah 3% atau sedikit naik dari periode sama 2016 2,96%. Bank Panin memproyeksi NPL 2017 berada diangka kurang dari 3% atau sedikit naik dari periode 2016 2,81%.
Sedangkan Bank Permata sedikit optimis pada 2017 ini NPL bisa membaik diangka 5% atau lebih rendah dari periode sama 2016 sebesar 8,8%.
Fitch dalam risetnya menyebut NPL perbankan pada kuartal IV 2017 bisa mengalami kenaikan 12bps disebabkan karena langkah OJK yang mencabut relaksasi restrukturisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News