CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   0,00   0,00%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Rencana Pemerintah Dorong BSI Akuisisi BTN Syariah Dikritik


Rabu, 01 Juni 2022 / 14:44 WIB
Rencana Pemerintah Dorong BSI Akuisisi BTN Syariah Dikritik
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi pada kantor cabang BSI di BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (20/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/04/2022.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengarahkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk mencaplok BTN Syariah guna memperkuat kapasitas bank tersebut. Pemerintah berencana memang mendorong BSI menjadi BUMN lewat penyertaan modal negara lewat saham seri A dwiwarna. 

Namun, rencana akuisisi BTN Syariah mendapat penolakan dari Organisasi keagamaan Muhammadiyah. Akuisisi ini dinilai akan mengancam program BTN Syariah dalam memberdayakan pengusaha UMKM untuk naik kelas.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, mengatakan BSI yang telah menjadi bank terbesar ketujuh di Indonesia dari sisi aset lebih melayani korporasi dan pengusaha level menengah saat ini. Menurutnya, kepedulian BSI dalam mendukung permodalan pelaku usaha kecil, mikro dan ultra mikro sangat kurang.

Jumlah pengusaha korporasi dan level menengah hanya 1,32% dari total pelaku usaha di Indonesia. Sehingga yang dijamah bank yang fokus di non UMKM hanya 1,32% dari total pelaku usaha.

Baca Juga: Taspen Gandeng Himbara dan Tapera untuk Permudah Layanan Bagi Peserta

Jika bank syariah tidak fokus ke segmen UMKM maka tentu tidak sehat bagi perkembangan perekonomian nasional karena akan semakin meningkatkan kesenjangan sosial ekonomi.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah seharusnya mengarahkan bank syariah milik negara untuk fokus pada pemberdayaan UMKM, sementara untuk bank-bank swasta yang ada biarlah mereka fokus kepada usaha besar dan menengah.

“Saya orang yang tidak setuju sebenarnya dengan mergernya 3 bank syariah. Karena bagi saya bank syariah sebaiknya fokus kepada UMKM," kata Anawar dalam keterangannya, Rabu (1/6).

Tanpa komitmen pemerintah mendorong bank syariah fokus di UMKM maka kesenjangan ekonomi di Indonesia akan semakin melebar di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pengusaha level korporasi akan semakin kaya, sementara UMKM akan jalan di tempat bahkan menurun.

Atas dasar itu, Anwar mengaku menolak akuisisi BTN Syariah oleh BSI. Menurutnya, tidak masalah BTN Syariah masih menjadi bank kecil asalkan tetap komitmen mendukung pengusaha UMKM di sektor properti.

Baca Juga: Bank Danamon Beri Fasilita Pinjaman Kredit Berjangka kepada Venteny

“Bila BTN Syariah diakuisisi oleh BSI, maka harapan kita untuk mendorong pengusaha kelas bawah untuk naik kelas ke kelas menengah, tentu akan menjadi sulit karena BSI nya akan lebih bias kepada usaha besar dan menengah,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pelaksana Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), BTN Syariah merupakan salah satu bank terbaik dalam merealisasi penyaluran KPR bersubsidi dengan skema FLPP. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×