kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rilis produk baru, Bukopin incar fee Rp 30 miliar


Jumat, 15 Desember 2017 / 18:24 WIB
Rilis produk baru, Bukopin incar fee Rp 30 miliar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Bank Bukopin Tbk meluncurkan produk digital terbaru yakni Wokee. Direktur Teknologi Informasi (TI) Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan pihaknya produk yang telah digarap sejak pertengahan tahun 2015 ini memakan biaya mencapai Rp 300 miliar.

Adapun, pihaknya menyatakan pada tahun berikutnya akan mengalokasikan anggaran mencapai Rp 160 miliar tambahan guna memantapkan pengembangan produk digital tersebut.

"Ini sudah dari Rp 300 miliar, kalau ditotal mungkin tidak sampai Rp 500 miliar," ujar Adhi saat ditemui di Bogor, Jumat (15/12).

Adapun, lewat produk ini pihaknya menargetkan dapat mencetak sedikitnya 400.000 nasabah baru di tahun 2018 mendatang.

Adapun, sejak pertama diluncurkan layanan Bukopin Wokee sudah memiliki sekitar 500 nasabah baru.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi menambahkan, pihaknya mengincar tambahan pendapatan berbasis komisi alias fee based income (FBI) mencapai Rp 30 miliar dari perolehan 400.000 nasabah baru.

Sementara untuk tambahan dana murah alias current account saving account (CASA) Bukopin mematok dapat menyerap Rp 400 miliar dari penambahan nasabah.

"Kami incar fee based dari transaksi, transfer antar bank. Besaran biayanya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia soal NPG (National Payment Gateway)," kata Glen.

Sekadar informasi saja, sampai dengan bulan Oktober 2017 bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Bosowa Corporindo ini mencatat perolehan DPK mencapai Rp 85,09 triliun atau naik 15,03% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sementara CASA mengalami kenaikan 30,44% yoy menjadi Rp 28,73 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 22,02 triliun.

Porsi CASA terhadap total DPK juga naik dari 29,78% di Oktober 2016 menjadi 33,76% per Oktober 2017.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×