kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rogoh dana Rp 3,7 miliar, Mandiri Syariah luncurkan program Desa Berdaya


Jumat, 26 Oktober 2018 / 13:49 WIB
Rogoh dana Rp 3,7 miliar, Mandiri Syariah luncurkan program Desa Berdaya
Mandiri Syariah Luncurkan Program Desa Berdaya


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LAMPUNG. PT Bank Syariah Mandiri meluncurkan program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri di Desa Rejo Asri, Seputih Raman, Lampung Tengah. Program ini bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat (Laznas) BSM Umat yang merupakan salah satu bagian dari Bank Syariah Mandiri Intregated Social Action (BISA).

Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa mengaku, total biaya yang dikeluarkan untuk program ini sekitar Rp 3,7 miliar dan diberikan dalam jangka waktu selama 2 tahun. Menurutnya, program ini merupakan salah satu pilot project pengimplementasian keuangan Mandiri Syariah berkelanjutan.

"Desa Berdaya Sejahtera Mandiri merupakan program yang dilakukan dalam upaya penguatan ekonomi, sosial dan lingkungan melalui pengembangan sumberdaya lokal dan sebagai salah satu kontribusi Mandiri Syariah sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional," kata Putu di Lampung, Jumat (26/10).

Program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri menyasar sektor pertanian, sebagai upaya memberdayakan kelompok tani melalui pengembangan klaster usaha agribisnis (hulu-hilir). Ada 100 orang petani sebagai pemetik manfaat (mustahik) dengan luas lahan 25 hektar (Ha) dari total luas lahan pertanian 670 Ha.

Penguatan usaha pertanian ini akan dilakukan yaitu mengembangkan pola pertanian ramah lingkungan. Hal ini sebagai upaya menjaga sistem pertanian yang berkelanjutan, di mana proses pembudidayaan memprioritaskan pada penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.

Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah Ahmad Reza menambahkan, petani diarahkan untuk tidak menggunakan pestisida kimia namun diberikan solusi dengan penggunaan pestisida nabati (Pesnab) untuk pencegahan hama penyakit. Pestisida Nabati dibuat langsung oleh petani dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada disekitar lingkungan mereka.

"Penggunaan pupuk juga lebih dioptimalkan penggunaan pupuk alami (organik), baik kompos maupun kotoran ternak yang telah difermentasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×