kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.488.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.585   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.627   67,30   0,89%
  • KOMPAS100 1.187   13,71   1,17%
  • LQ45 949   10,88   1,16%
  • ISSI 230   2,18   0,96%
  • IDX30 486   4,48   0,93%
  • IDXHIDIV20 583   5,85   1,01%
  • IDX80 135   1,50   1,12%
  • IDXV30 141   0,16   0,11%
  • IDXQ30 162   1,45   0,91%

ROI Dana Pensiun Lesu, Ini Strategi BCA untuk Kerek Tingkat Pengembalian Investasi


Selasa, 15 Oktober 2024 / 20:06 WIB
ROI Dana Pensiun Lesu, Ini Strategi BCA untuk Kerek Tingkat Pengembalian Investasi
ILUSTRASI. Suasana di Banking Hall BCA, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Dana Pensiun BCA mencatat kondisi tingkat pengembalian investasi (ROI) secara industri tengah mengalami tekanan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun (Dapen) BCA mencatat bahwa kondisi tingkat pengembalian investasi atau return on investment (ROI) secara industri tengah mengalami tekanan. 

Untuk itu, Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, menuturkan, pihaknya melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan ROI, diantaranya melakukan investasi dengan mempertimbangkan kebutuhan likuiditas serta keseimbangan antara aset jangka panjang dan menengah. 

Selain itu, dia menuturkan bahwa Dapen BCA juga selalu mengelola likuiditas guna memastikan adanya aset yang cukup likuid untuk memenuhi kewajiban pembayaran manfaat secara berkala. 

Baca Juga: Penyebab Aset Dana Pensiun Tetap Tumbuh di Tengah Tingginya Angka PHK

“Hal ini dilakukan dengan mempertahankan alokasi pada instrumen pasar uang atau instrumen jangka pendek yang memiliki likuiditas tingga dan risiko rendah,” kata dia kepada KONTAN, Selasa (15/10). 

Menurutnya, dengan mematiskan likuiditas yang memadai, dana pensiun dapat terus memenuhi kewajiban tanpa harus menjual aset jangka panjang pada waktu yang tidak menguntungkan.

Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa Dapen BCA juga melakukan strategi lain untuk meningkatkan ROI dengan alokasi investasi ke obligasi (pemerintah atau korporasi) jangka menengah yang memberikan imbal hasil stabil. 

“Yang mana akan memberikan keseimbangan antara likuiditas dan pertumbuhan nilai aset dan dapat mendukung stabilitas ROI,” imbuhnya. 

Baca Juga: Aset Dana Pensiun Masih Tumbuh di Tengah Tingginya Kasus PHK

Lebih lanjut, untuk meningkatkan ROI dalam jangka panjang, Budi mengatakan bahwa Dapen BCA memiliki eksposur pada aset jangka panjang seperti properti, penyertaan langsung, atau ekuitas dengan fundamental yang kuat, di mana dapat memberikan penghasilan sewa, deviden dan potensi apresiasi nilai aset. 

Menurutnya, alokasi aset jangka panjang tersebut juga perlu disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan jangka panjang dana pensiun.

Selain itu, Dapen BCA juga berhati-hati dalam mengatur proporsi aset likuid dan non-likuid. 

“Pengelolaan yang hati-hati antara aset likuid dan non-likuid ini akan membantu meningkatkan ROI secara keseluruhan, sekaligus memastikan kemampuan dana pensiun untuk terus memenuhi kewajibannya kepada para peserta," ungkapnya. 

Baca Juga: BCA Wealth Summit 2024 Sukses Gaet 2 Juta Pengunjung

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ROI dana pensiun pada Agustus 2024 berada di posisi 4,62%. Angka ini membaik dibanding 4,07% pada Juli 2024 maupun 4,56% pada Agustus 2023. 

Kendati begitu, OJK mencatat ROI dana pensiun dari 2019 hingga November 2023 merosot tajam berturut-turut yakni 8,51% pada 2019, lalu 8,66% pada 2020, 6,06% pada 2021, 5,55% pada 2022, dan menjadi 6,53% pada Desember 2023.

Selanjutnya: BMKG Hadirkan Produk Informasi Kualitas Udara

Menarik Dibaca: Alasan Tanaman Laba-laba Jadi Favorit Kucing Peliharaan di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×