Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menko Polhukam Mahfud MD terkait perombakan jajaran direksi Asabri.
“Makanya kami konsultasi dengan temen-temen Kementerian Pertahanan dan Menteri teknis terkait untuk diajak komunikasi,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (13/1).
Baca Juga: Benny Tjokro dan Heru Hidayat diminta segera lunasi utang saham di Asabri
Untuk saat ini, pihak memilih berkomunikasi lebih dulu dengan kedua lembaga untuk mencari solusi penyehatan Asabri baru kemudian merombak manajemen Asabri.
Namun ia belum bisa memastikan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung.
Arya memastikan, kinerja Asabri memang merugi namun belum mau mengungkapkan berapa nilainya. Meski merugi, kegiatan operasional di perusahaan masih berjalan normal khususnya untuk pembayaran klaim prajurit TNI dan anggota Polri.
Baca Juga: Asabri koleksi 13 saham emiten ini, ada yang minus 95% hingga saham gocap
Untuk mengetahui kondisi keuangan Asabri, Kementerian juga tengah meminta laporan keuangan tahun 2018 dan 2019. Yang jelas, pihaknya masih mempelajari temuan permasalah investasi Asabri, di mana mereka berinvestasi ke saham-saham tidak bagus.
“Investasi saham Asabri mirip-mirip (dengan Jiwasraya),” pungkasnya.
Sebelumnya, Asabri juga sudah buka suara terkait kondisi keuangan perusahaan. Asabri mengakui hasil investasi perusahaan mengalami penurunan nilai karena kondisi pasar modal yang cenderung fluktuatif.
“Sehubungan dengan kondisi pasar modal di Indonesia, terdapat beberapa penurunan nilai investasi Asabri yang bersifat sementara. Namun demikian, manajemen Asabri memiliki mitigasi untuk memulihkan penurunan tersebut,” kata Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja, dalam keterangan pers, Senin (13/1).
Baca Juga: BPKP akan lanjutkan audit investigasi kasus Asabri
Meski demikian, dalam melakukan penempatan investasi perusahaan senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Terlebih, perseroan juga selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
“Kami juga patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News