kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rumor: Dompet digital WhatsApp masuk Indonesia lewat pemain lokal?


Rabu, 21 Agustus 2019 / 15:11 WIB
Rumor: Dompet digital WhatsApp masuk Indonesia lewat pemain lokal?
ILUSTRASI. WhatsApp


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ini rumor hangat yang beredar tentang WhatsApp. Media sosial ini dikabarkan tengah dalam pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk menggelar layanan pembayaran mobile besutannya. Kabar ini muncul tak lama setelah Bank Indonesia meluncurkan standar QR Code pembayaran di Indonesia.

Namun, sumber yang mengetahui tentang hal tersebut mengatakan WhatsApp tidak akan membuat layanan dompet digital sendiri, melainkan menjadi perantara dengan menggandeng pemain e-wallet lokal yang sudah eksis di Tanah Air.

Baca Juga: Biaya transfer lebih murah, Alto Halo Digital akan bawa WhatsApp Pay ke Indonesia

Layanan pembayaran mobile yang akan digunakan WhatsApp di Indonesia kabarnya bukan model peer-to-peer payment seperti Go-Pay, Ovo, atau Dana, melainkan platform pembayaran yang mendukung dompet digital yang telah ada.

Hal itu konon dilakukan karena ketatnya regulasi dan lisensi yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menggelar layanan dompet digital.

Dengan demikian, seperti dirangkum KompasTekno dari Reuters, Selasa (20/8), mobile payment WhatsApp di Indonesia bakal berbeda dengan konsep yang diajukan WhatsApp di India.

Mobile payment WhatsApp di Indonesia pun kemungkinan bakal menggandeng sejumlah pemain yang telah mendapat lisensi dari Bank Indonesia, seperti Go-Pay, Ovo, Dana, LinkAja, dan lain-lain.

Baca Juga: Whatsapp Dekati Gojek dan Bank Mandiri Untuk Meluncurkan Mobile Payment

Sementara di India, dengan jumlah pengguna mencapai 350 juta hingga 400 juta, WhatsApp Pay menjadi sarana pembayaran langsung antara pengguna dengan merchant. WhatsApp Pay telah diuji coba di India dalam bentuk beta sejak 2018 lalu, dan telah memenuhi persyaratan dari Reserve Bank of India, salah satunya membangun pusat data di negara tersebut.

Pada pertengahan Juli 2019 lalu, WhatsApp Pay juga mulai menjalani audit oleh sejumlah pihak berwenang di India, seperti India Computer Emergency Response Team (CERT-IN). Begitu audit selesai, WhatsApp Pay bisa secara resmi meluncur di seluruh India, bekerja sama dengan sejumlah bank lokal.

Di Indonesia sendiri, layanan pembayaran WhatsApp kabarnya semula dijadwalkan hadir pada akhir 2019. Namun, jadwal tersebut belakangan disebut bakal molor beberapa bulan karena menunggu penyelenggaraan perdananya di India.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk Indonesia, "Dompet Digital" WhatsApp Gandeng Pemain Lokal?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×