kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

RUPS Sudah Restui IPO, Bank DKI Ternyata Belum Konsultasi Dengan OJK


Jumat, 09 Mei 2025 / 16:45 WIB
RUPS Sudah Restui IPO, Bank DKI Ternyata Belum Konsultasi Dengan OJK
ILUSTRASI. OJK mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada pendaftaran resmi dari Bank DKI untuk melakukan IPO. Bahkan, konsultasi saja tidak ada. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank DKI untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat initial public offering (IPO) kembali mencuat beberapa waktu terakhir. Pasalnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Bank DKI yang dilakukan pada akhir April 2025 telah menyetujui rencana tersebut.

Meski demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada pendaftaran resmi dari Bank DKI untuk melakukan IPO. Bahkan, konsultasi saja tidak ada.

“Saat ini belum ada ya konsultasi atau apa namanya pernyataan pendaftaran atas IPO Bank DKI. Itu apa yang ada sekarang memang belum ada,” ujar Inarno, Jumat (9/5).

Baca Juga: Bank DKI Kantongi Restu untuk IPO di BEI dari Pemegang Saham

Lebih lanjut, Inarno menjelaskan bahwa pihaknya tak menutup peluang perbankan yang melakukan IPO. Terkhusus, saat ini ia menyadari ada kebutuhan bank untuk melakukan penguatan struktur permodalan.

Dalam hal ini, ia menyebut pendanaan dari pasar modal bisa membantu bank untuk melakukan ekspansi usaha dan juga digitalisasi layanan, serta inovasi produk keuangan dari perbankan.

“Tentunya prospek IPO perbankan ini ruangnya masih baik, cukup positif,” ujarnya.

Hanya saja, Inarno menekankan bahwa pentingnya pemenuhan persyaratan mendasar untuk kesuksesan IPO. Ia menyoroti  yang terkait dengan perlindungan investor termasuk kesiapan operasional perusahaan dan juga tata kelola yang baik.

Seperti diketahui, baru-baru ini Bank DKI sempat mengalami gangguan sistem pada libur Lebaran yang lalu. Di mana, ada dugaan peretasan sistem bank yang membuat adanya kebocoran dana bank.

Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo sempat buka suara dan mengatakan, ada pihak ketiga yang diduga bekerja sama dengan beberapa pihak manajemen bank DKI untuk meretas sistem tersebut.

Baca Juga: Bank DKI Bagi Dividen Rp249 Miliar, RUPST Setujui Rencana IPO

“Ya intinya ada satu pihak ketiga yang tidak bekerja seperti seharusnya. Kita kan enggak (bekerja) sendirian ya,” kata dia di Jakarta (16/4).

Terkait IPO, dia juga sempat mengungkapkan akan melakukan penawaran umum di bursa efek tahun ini. Agus menerangkan, proses teranyar telah sampai pada tahap penilaian oleh konsultan terkait untuk memeriksa fundamental perusahaan. 

“Awal bulan depan (hasil) assesment keluar, baru akan mulai persiapan IPO,” ujar Agus.

Namun, ia menegaskan, sebelum memutuskan IPO, Bank DKI akan mempertimbangkan kondisi pasar. Sebab, fluktuasi pasar mempengaruhi rencana Bank DKI yang sebetulnya hendak IPO beberapa tahun lalu. 

Agus memperkirakan target dana yang hendak dihimpun dari pasar sekitar Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun. 

Selanjutnya: OJK Genjot Edukasi Keuangan, Sasar 53 Juta Peserta dalam Empat Bulan

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 9-12 Mei 2025, Cek di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×