Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pergerakan saham perbankan yang penuh tekanan, beberapa emiten bank harus rela didepak dari beberapa indeks unggulan seperti LQ45 hingga IDX80. Alhasil, hal tersebut membuka ruang di mana saham-saham sektor keuangan, termasuk perbankan kian loyo.
Secara rinci, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) langsung terdepak di dua indeks sekaligus, yaitu LQ45 dan IDX80. Di indeks LQ45, BRIS keluar bersama saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sementara di IDX80, keluar bersama saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa keluarnya BRIS dari indeks LQ45 karena ada kebijakan bursa terkait dengan minimum free float sebesar minimum 10%. Adapun, saat ini saham BSI yang beredar di masyarakat sekitar 9,91%
Baca Juga: Ditutup Menghijau, Saham Bank Mandiri (BMRI) Tetap Dijual Asing
“Di mana, terkait hal ini masih dalam pembahasan stakeholder terkait,” ujar Anggoro, Rabu (29/10).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa manajemen terus menjaga fundamental yang dimiliki bank syariah terbesar di Indonesia ini. Terkait hal ini, ia bilang hingga kuartal III-2025, laba BSI masih tercatat tumbuh 9% YoY menjadi Rp 5,57 triliun per September 2025.
“BRIS mencatatkan pertumbuhan bisnis rata-rata dobel digit, melebihi rata-rata industri perbankan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Di mana, Indeks LQ45 sendiri mengukur kinerja 45 saham perseroan dengan kategori likuiditas dan frekuensi transaksi tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta fundamental dan kepatuhan perusahaan
“Kami melihat ini sebagai dinamika pasar yang wajar seiring dengan perkembangan yang terjadi pada seluruh emiten yang terdaftar dalam BEI,’ ujar wanita yang akrab disapa Afun ini.
Ia juga menyebutkan dari sisi fundamental kinerja Bank Jago tetap solid. Ini tercermin dari pertumbuhan nasabah, dana pihak ketiga (DPK), kredit, serta profitabilitas yang meningkat. Hal tersebut menyebabkan Bank Jago berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 199 miliar atau naik 132% YoY per September 2025.
Baca Juga: Jelang Paparan Kinerja, Investor Asing Tetap Rajin Jual Saham BRI
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto berpendapat alasan sektor keuangan banyak yang keluar, karena ada kaitannya dengan pergerakan saham yang sudah cukup lama lesu. Menurut dia, sektor keuangan mencatatkan kinerja paling lemah dibanding sektor lain.
Sebagai gambaran, jika kita lihat sejak awal tahun, , sektor keuangan hanya tumbuh kisaran 1%. Padahal sektor lain membukukan kinerja kuat seperti teknologi yang tumbuh hingga 143%, energi naik 30% dan basic material yang meningkat 55%.
“Hal ini berpotensi meningkatkan tekanan jual dalam jangka pendek. Jika tidak ada perlawanan tentu akan membuat harga saham semakin melemah,’ ujar Pandhu.
Namun, ia bilang kondisi underperform ini sebenarnya menarik jika dilihat dari kacamata jangka panjang, karena selain valuasi saat ini relative murah, potensi perbaikan kinerja pada tahun depan cukup terbuka mengingat kinerja yang sedang lesu pada tahun ini.
Setali tiga uang, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus bilang bahwa kondisi ini semakin mempertegas bahwa saat ini sektor keuangan memang sedang kurang menarik. Setidaknya, dalam waktu jangka pendek menengah.
Hanya saja, ia mengingatkan bahwa keluar dari indeks bukan berarti membuat saham-saham bank ini tidak menarik dikoleksi. Menurut dia, bank-bank yang keluar dari indeks ini memiliki fundamental yang baik, bahkan masing-masing juara di sektornya.
“Saya masih melihat ARTO menarik dengan target harga Rp 2.600 dan BRIS dengan target Rp 3.300,” tandasnya.
Selanjutnya: Boeing Tunda Pengiriman Perdana Jet 777X hingga 2027, Apa Penyebabnya?
Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025: Fajar/Fikri Melaju Mulus ke 16 Besar, Menuju Final Keempat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













