kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

Saham Bank Himbara Kompak Memerah, Peluncuran Kopdes Merah Putih Jadi Sentimen?


Senin, 21 Juli 2025 / 22:21 WIB
Saham Bank Himbara Kompak Memerah, Peluncuran Kopdes Merah Putih Jadi Sentimen?
ILUSTRASI. Kinerja Perbankan: Pengunjung di booth Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Jakarta, Kamis (15/8). berdasarkan hasil revisi RBB 2024-2026, Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan bahwa secara umum bank merevisi ke atas target kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada akhir tahun 2024, searah dengan proyeksi OJK. KONTAN/Baihaki/15/8/2024 . KONTAN/Baihaki/15/8/2024


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kompak memerah di akhir perdagangan hari ini, Senin (21/7). Sentimen kekhawatiran atas keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih ditengarai menjadi salah satu alasan invesor cenderung wait-and-see.

Di antara bank-bank BUMN, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengalami penurunan paling dalam. Harga saham BBTN ini turun hingga 2,49% dari harga penutupan hari Jumat (18/7), menjadi Rp 1.175 per saham. 

Kemudian PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyusul. Harga saham BMRI turun 1,27% di mana terkoreksi menjadi Rp 4.680 per lembar saham. 

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 1,21% menjadi Rp 4.070 per saham. Pun penurunan paling rendah ialah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang terkoreksi sekitar 0,78% menjadi Rp 3.830 per saham.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai, peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara tidak langsung menimbulkan kekhawatiran kepada para investor, yang mana menjadi salah satu alasan investor melakukan pendekatan wait-and-see.

Baca Juga: Bank BUMN Bakal Dapat Tugas Pembiayaan Koperasi Desa, Ekonom Ingatkan Ini

"Secara langsung tidak. Namun, memang kekhawatiran atas keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih menjadi salah satu alasan invesor cenderung wait and see untuk melakukan akumulasi di saham bank," beber Ekky kepada Kontan, Senin (21/7).

Ekky menegaskan, sentimen utama dari penyebab memerahnya saham bank pelat merah ini ialah kinerja emiten perbankan yang melambat dan aksi jual asing yang masih berlanjut di saham-saham emiten perbankan.

Menurut Ekky, dalam jangka waktu pendek pergerakan saham masih akan cenderung sideways. "Perbankan butuh sentimen positif baru untuk bergerak, baik dari kinerja ataupun mungkin stimulus dari pemerintah agar investor kembali chip-in ke saham sektor ini," bubuhnya.

Namun untuk saat ini, di tengah kondisi loan growth yang lemah, ekonomi yang melesu, dan data kinerja bank yang lemah, dia memperkirakan harga saham bank Himbara masih sulit untuk menguat.

Baca Juga: Dibebani Banyak Program Pemerintah, Begini Prospek ke Depan Bank Himbara

Lebih lanjut, Ekky bilang untuk saham BBRI mungkin ada retracement ke posisi support Rp 3.760 - Rp 3.800. Jika berhasil bertahan dan membentuk lower high, ada potensi jangka pendek BBRI bakal melanjutkan penguatan ke resistance kuat Rp 4.000 lalu Rp 4.200. 

Lalu jika berlanjut, target jangka panjang diperkirakan bisa ke kisaran Rp 5.000 dengan catatan sentimen asing kembali masuk. Namun jika gagal bertahan di atas Rp 3.760, ada potensi kembali menguji support kuat sebelumnya di Rp 3.650.

Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengungkapkan, bahwa peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini turut menjadi salah satu pertimbangan para pelaku di market. Namun, menurutnya ini hanya sentimen jangka pendek saja.

"Mungkin ada respon terkait hal itu, tapi kami kira hal ini masih short trem momentum saja," katanya.

Dia mengatakan bahwa secara jangka menengah-panjang, program ini bisa menjadi sentimen positif, terutama untuk BBRI.

"Kami kira program ini bisa bersifat positif, terutama untuk BBRI, asalkan dilakukan dengan manajemen risiko yang baik dan dukungan skema kredit yang tepat," pungkas dia.

Baca Juga: Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih dari Pinjaman Bank Himbara

Selanjutnya: Jet Tempur AU Bangladesh Jatuh di Kampus Sekolah, Tewaskan Sedikitnya 19 Orang

Menarik Dibaca: Sisa 11 Hari Lagi, Tiket Diskon Kereta Api Sudah Terjual 89%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×