Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan harga saham sejumlah bank kecil melambung di tahun ini. Niat beberapa bank besar membeli bank skala kecil menjadi salah satu pemantiknya.
Ambil contoh rencana Bank Central Asia (BCA) yang akan membeli dua bank kecil pada tahun ini. Bank milik Grup Djarum sudah menyiapkan dana Rp 3 triliun untuk memboyong dua bank kecil. Rencana inilah yang jadi bahan spekulasi, bahwa beberapa emiten saham bank kecil masuk target akuisisi BCA. Alhasil, harga saham sejumlah bank kecil langsung terbang (lihat infografik).
Kabar terbaru terkait dengan lonjakan harga saham Bank Agris Tbk. Sejak 25 April 2017 hingga kemarin, harga emiten berkode saham AGRS naik 141,67%, dari Rp 96 menjadi Rp 232 per saham. Lonjakan harga AGRS berkaitan erat dengan rumor BCA yang akan membeli bank ini.
Manajemen Bank Agris membenarkan kabar tengah didekati oleh sejumlah investor, termasuk BCA. Bang Nathan Christian, Wakil Direktur Utama Bank Agris menyatakan, selain BCA, pemodal asing turut menjajaki peluang akuisisi AGRS. "Namun sampai seberapa jauh saya belum mengetahui," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.
Paulus Nurwandono, Komisaris Utama Bank Agris menambahkan, pemegang saham Agris membuka diri bagi investor baru. "Hadirnya investor ini diharapkan bisa berkolaborasi meningkatkan bisnis perusahaan," kata Paulus.
Kini pemegang saham pengendali Bank Agris adalah PT Dian Inti Perkasa, yang terafiliasi dengan Charoen Pokphand. Dian Inti memiliki 82,59% saham bank yang dulu bernama Bank Finconesia itu.
Selain Bank Agris, Bank Ganesha Tbk masuk daftar spekulasi di pasar. Bank ini disebut-sebut masuk target akuisisi BCA. Tak heran, rumor itu turut mengangkat tinggi harga saham bank pemilik kode emiten BGTG di Bursa Efek Indonesia.
Surjawaty Tatang, Direktur Utama Bank Ganesha menandaskan, belum ada pembicaraan formal dengan calon investor. Namun dia mengakui beberapa kali menggelar pembicaraan informal dengan sejumlah calon investor yang berasal dari dalam dan luar negeri, seperti Asia dan Eropa.
Pun halnya dengan Bank Harda yang diterpa spekulasi positif ini. Namun, Barlian Halim, Plt Direktur Utama Bank Harda menandaskan belum ada pembicaraan dengan BCA soal akuisisi. Dia menandaskan Bank Harda tengah fokus menyiapkan agenda penerbitan saham baru dengan skema penjualan private placement senilai Rp 50 miliar dan disusul dengan rights issue senilai Rp 100 miliar.
Yang terang, Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA menegaskan bahwa BCA belum mempunyai target bank yang akan diakuisisi dan masih mencari bank yang cocok. Rencana akuisisi juga bisa berubah tergantung kebutuhan dan kecocokan. "Saat ini masih belum ada keputusan," terang Jan Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News