kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham bank mini terbang tersulut aturan bank digital


Selasa, 24 Agustus 2021 / 06:20 WIB
Saham bank mini terbang tersulut aturan bank digital


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham bank mini kembali bergerak liar sejak Jumat (20/8) setelah sempat terkoreksi satu pekan sebelumnya. Bahkan ada yang naik hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) berturut-turut dalam dua hari terakhir.

Saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) misalnya terbang hingga ARA dalam dua hari perdagangan terakhir pasca adanya keterbukaan informasi bahwa pemilik bank ini akan melakukan divestasi.

Saat ini proses divestasi itu disebut masih dalam tahap finalisasi dan keputusannya akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

BNBA ditutup naik 24,7% ke level Rp 1,565 pada Senin (23/8). Dalam tiga bulan saham bank ini sudah  naik 73% dan terhitung sejak akhir tahun sudah melesat 314%.

Saham PT Bank Neo Commerce Tbk juga naik menyentuh ARA ditutup di level Rp 1,680. Saham Bank Ganesha Tbk (BGTG) melonjak 14,5%, saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) naik 8,9%, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) melesat 10,1%.

Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Pekan, Mengapa?

Bank-bank tersebut merupakan bank dengan modal inti masih di bawah Rp 2 triliun. Sesuai ketentuan, bank umum wajib memenuhi modal inti Rp 2 triliun pada akhir 2021. Artinya deadline penambahan modal tinggal empat bulan lagi.

Menurut Pengamat ekonomi digital dari INDEF Nailul Huda, salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga saham-saham bank mini tersebut dirilisnya aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait bank umum yang didalamnya mengatur terkait bank digital.

"Kalau perusahaan teknologi mau buat bank digital baru maka akan membutuhkan modal inti Rp 10 triliun. Kalau kerja sama dengan bank kecil yang sudah ada maka hanya dibutuhkan modal Rp 3 triliun. Jadi perusahaan teknologi akan lebih baik kerjasama atau mengakuisisi bank kecil," jelasnya pada Kontan.co.id, Senin (23/8).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengungkapkan, minat investor masuk ke perbankan Indonesia cukup besar, termasuk investor asing. Dia bilang, ada beberapa saat ini yang sedang mengajukan izin.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×