Reporter: Rilanda Virasma, Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham bank besar kompak naik tajam pada penutupan perdagangan, Rabu (14/5).
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kenaikan tertinggi, naik 5,87% atau 280 poin menjadi Rp 5.050 per saham..
Di posisi kedua, saham PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA) naik 3,06% atau 275 poin menjadi Rp 9.275.
Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) meningkat 6,59% atau 270 poin menjadi Rp 4.370 per saham.
Tak ketinggalan, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga mencatat kenaikan 6,51% atau 250 poin menjadi Rp 4.090.
Baca Juga: Mayoritas Kinerjanya Positif, Cermati Rekomendasi Saham Bank Lapis Kedua Berikut Ini
Menurut Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila, kenaikan ini terjadi akibat sentimen global dan domestik.
Dari sisi sentimen global, mulai meredanya ketegangan tarif antara Amerika Serikat dan China membuat investor asing kembali masuk ke pasar negara berkembang.
“Ada sentimen domestik juga dari Danantara yang berpotensi menjadi liquidity provider sehingga ada potensi kestabilan harga,” ujar Indy kepada Kontan, Rabu (14/5).
Memang, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) digadang-gadang punya potensi menjadi liquidity provider saham di Bursa Efek Indonesia.
Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Jumat (9/5) lalu mengatakan, ketentuan itu telah diatur dalam Peraturan OJK 16/2024 tentang Penyedia Likuiditas.
Baca Juga: Saham Bank Blue Chip Tren Naik, Saatnya Beli, Jual Atau Tahan?
Namun dengan catatan, Danantara harus memenuhi persyaratan dalam POJK 18/2024 dan ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Tentu secara teoritis, Danantara memiliki peluang untuk menjalankan peran sebagai liquidity provider saham kalau sudah memenuhi POJK 18/2024,” ucap Inarno.
Dengan demikian, menurut Indy ini merupakan sinyal tren bullish terhadap saham-saham big banks tersebut.
Adapun dari segi valuasi, saham-saham tersebut menurutnya masih layak koleksi karena price to earnings ratio (PER) masih tergolong rendah dibanding harga saham bank lain.
“BBNI dan BMRI masih menarik dengan PER masing-masing 7-8x,” pungkas Indy.
Selanjutnya: Prodia (PRDA) Perkenalkan Inovasi Kesehatan Diagnostik Baru pada Awal Kurtal II-2025
Menarik Dibaca: Kementerian UMKM dan Lazada Latih 150 Pelaku Usaha Padang Memasuki Dunia Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News