Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar mengaku sedang menyiapkan sistem dan infrastruktur guna menyambut produk hedging baru dari Bank Indonesia (BI) yaitu domestic non-deliverable forward (DNDF).
Direktur Treasury dan Institutional Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, terkait implementasi produk hedging DNDF, bank masih melakukan pembahasan dengan asosiasi.
“Ini terkait kesiapan infrastruktur transaksi baik di masing-masing bank maupun di pasar,” kata Darmawan kepada Kontan.co.id, Senin (1/10).
I Made Budhi P. Artha, Head, Global Market & Corporate Treasury Maybank Indonesia mengatakan, bank sedang mempersiapkan sistem testing untuk bisa menawarkan produk ini.
"Target utama instrumen ini adalah nasabah offshore yang sudah berinvestasi di Indonesia," kata Made. Hal ini dilakukan dengan mempermudah perizinan.
Diharapkan, produk ini bisa cepat dimanfaatkan oleh pasar. Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan banyak persiapan dari sisi operasi dan edukasi ke nasabah.
Bank Mandiri mengaku menyambut positif hadirnya produk hedging ini. Diharapkan produk ini bisa konvergen dengan produk NDF luar negeri. Sehingga, stabilitas nilai tukar rupiah bisa dikelola dengan baik.
Sebagai gambaran, berdasarakan data Bank Indonesia (BI) sampai 13 September tercatat volume transaksi hedging perbankan fx swap sudah lebih dari US$ 5 miliar. Transaksi hedging terbesar tercatat masih hedging fx swap tenor satu minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News