kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sarana Multi (SMI) targetkan outstanding pembiayaan daerah Rp 4,7 triliun pada 2020


Minggu, 26 Januari 2020 / 17:47 WIB
Sarana Multi (SMI) targetkan outstanding pembiayaan daerah Rp 4,7 triliun pada 2020
ILUSTRASI. Stan PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI (Persero) saat pameran forum perekonomian islam atau World Islamic Economic Forum WIEF di Jakarta (4/8/2016). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) menargetkan outstanding pembiayaan daerah pada tahun 2020 sebesar Rp 4,7 triliun. Sebelumnya, pada tahun 2019 SMI telah mencatat outstanding Rp 3,2 triliun.

Menurut Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad, target market dalam pembiayaan daerah pada tahun ini adalah provinsi dan kota-kota besar, pemerintah daerah (pemda) dengan kapasitas fiskal tinggi dan sangat tinggi, serta pembangunan untuk Indonesia Timur.

Pada tahun ini pun, SMI menargetkan pembiayaan bagi proyek Pemda terkait infrastruktur dasar dan infrastruktur sektor air atau PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum).

Baca Juga: Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terima komitmen peningkatan pendanaan 23,98%

Edwin pun menambahkan, memang terkait pembiayaan SMI menimbang beberapa hal. Pertama, terkait kapasitas fiskal daerah. SMI mengaku akan memberikan pembiayaan kepada pemda yang memiliki kapasitas fiskal tinggi.

"Bila pemda yang tidak memiliki kapasitas fiskal yang tinggi, ini bisa beresiko dan nantinya berpotensi untuk menjadi beban bagi generasi mendatang," ujar Edwin pada Jumat (24/1) di Jakarta.

Kedua, SMI juga menekankan bahwa pembiayaan haruslah bagi proyek yang akhirnya bisa meningkatkan pelayanan publik. Oleh karena itu, SMI memastikan kualitas proyek yang dibangun dan dampaknya bagi aspek sosial serta lingkungan.

Selain itu, Edwin juga menyatakan bahwa masih ada tantangan yang dihadapi dalam pembiayaan daerah. Beberapa di antaranya adalah terkait mindset pemda untuk menggunakan sumber pembiayaan creative financing, serta terkait persiapan proyek.

Baca Juga: SMI menawarkan obligasi Rp 2,81 triliun dengan bunga hingga 8,30%

Ada juga tantangan dari pemenuhan dokumen sosial dan lingkungan sesuai standar internasional untuk RIDF. Hal ini menjadi tantangan karena SMI memandang bahwa masih ada kapasitas sumber daya manusia (SDM) Pemda yang masih terbatas.

Selanjutnya yang masih menjadi tantangan adalah harmonisasi kepentingan antara eksekutif dan legislatif di Pemda.

Meski begitu, SMI mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, antara lain dengan melanjutkan literasi keuangan pada Pemda dengan bersinergi dengan kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Selain itu, SMI juga akan melakukan kolaborasi hibah atau bantuan dari filantropi dalam kerangka SDG Indonesia One, antara lain dengan adanya program Project Development Facility.

Baca Juga: SMI bidik pertumbuhan outstanding hingga 20% di tahun 2020

SMI pun juga akan memperluas promosi produk pembiayaan daerah, seperti ewat iklan Pinjaman Daerah di media baik media sosial maupun media lokal agar memperluas cakupan sosialisasi pinjaman daerah.

Untuk selanjutnya, SMI juga menargetkan outstanding pembiayaan daerah semakin meningkat. Pada tahun 2021, SMI berharap bisa mencatat outstanding sebesar Rp 5,4 triliun, sebanyak Rp 5,5 triliun pada tahun 2022, dan bisa mencapai Rp 6,1 triliun pada tahun 2023

Sebagai tambahan informasi, hingga Desember 2019, SMI telah melakukan pembiayaan daerah hingga Rp 4,61 triliun ke 24 pemda.

Pembiayaan proyek tersebut telah menghasilkan 219 tempat tidur dalam pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), 523 kilometer jalan raya, dan 983 meter jembatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×