kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sasar milenial, Bank Mandiri dan BCA revitalisasi kantor cabang menjadi digital


Kamis, 12 Maret 2020 / 17:01 WIB
Sasar milenial, Bank Mandiri dan BCA revitalisasi kantor cabang menjadi digital


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai putar otak agar dapat lebih banyak menjaring nasabah, khususnya di segmen milenial. Salah satu upayanya, antara lain dengan merelokasi dan merevitalisasi kantor cabang. Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang tahun ini berniat untuk menambah tiga kantor cabang khusus bernuansa digital atau hype branch.

Terbaru, perseroan memperkenalkan hype branch di Ground Floor Mal Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot.19 pada Rabu (11/3). Kantor yang merupakan re-layout cabang eksisting itu merupakan wujud nyata penyesuaian tampilan fisik.

Baca Juga: Selangkah lagi, KB Kookmin Card akuisisi 80% saham KreditPlus

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pihaknya bakal memperkenalkan sedikitnya 4 (empat) hype branch di seluruh Indonesia, satu cabang di Bali tepatnya di KCP Kuta Sunset Road yang sudah diresmikan bulan Januari 2020, dan dua cabang lagi di Jakarta. Hingga akhir tahun ini, ada dua lokasi yang menjadi incaran Bank Mandiri di Jakarta, yaitu Pondok Indah Mall dan Plaza Indonesia.

Alasan revitalisasi kantor cabang ini menurut Hery disebabkan oleh ekspektasi nasabah saat ini terbentuk dari tren global, teknologi baru dan inovasi-inovasi penawaran produk dan layanan kepada nasabah. Hal tersebut mempengaruhi bagaimana nasabah menentukan pilihan, termasuk produk dan layanan perbankan serta layanan finansial lainnya.

Pun selain menambah hype branch, bank bersandi saham BMRI ini juga berniat untuk menambah beberapa kantor cabang lagi. Hanya saja, menurutnya jumlahnya tidak akan banyak. "Ada hanya beberapa cabang. Kami lebih fokus pada peningkatan produktivitas cabang dari pada menambah jumlah cabang baru," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Adapun target market yang ingin disasar dengan konsep hype branch ini menurut Hery antara lain milenial dengan usia antara 25 – 35 tahun dan melek teknologi.

Baca Juga: Meski ada kasus Jiwasraya, premi asuransi syariah tumbuh 8,69% yoy di 2019

Menurut Hery pembangunan kantor cabang memang tak lagi menjadi fokus utama perbankan. Sebab, hampir seluruh transaksi nasabah kini bisa dilakukan secara digital seperti melalui mobile banking, ATM hingga SMS banking. Pun, jumlah transaksi nasabah melalui layanan digital saat ini juga semakin besar.

Misalnya di Bank Mandiri per Desember 2019, pengguna aplikasi Mandiri Online mencapai 3,23 juta user, tumbuh 71,7% year on year (yoy) dengan frekuensi transaksi finansial yang terus meningkat menjadi 394,1 juta. Dari jumlah tersebut, nilai yang ditransaksikan mencapai Rp 748,8 triliun, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Sebagai informasi saja, hingga Desember 2019, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.313 jaringan kantor, meliputi 2.583 cabang dan 1.730 jaringan mikro yang terdiri dari unit mikro dan kios mikro.

Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 18.291 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa atau Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online, SMS Banking.

Baca Juga: Butuh uang, tarik saldo tabungan lewat BCA Mobile saja

Sama halnya dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyatakan akan mengembangkan perbankan digital di tahun ini ketimbang menambah kantor cabang baru. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan, setidaknya untuk mewujudkan rencana tersebut pihaknya telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 5,2 triliun.

"Lebih dari separuhnya akan BCA gunakan untuk pengembangan dan operasional inovasi digital bank yang relevan dengan kebutuhan masyarakat terkini," ujar Santoso.

Lebih lanjut, bank swasta terbesar di Tanah Air ini juga punya rencana serupa dengan Bank Mandiri. Walau belum dirinci, perseroan mengungkap akan mendirikan sekitar 20 kantor cabang konvensional yang akan dibuat lebih sederhana berkonsep BCA Express.

Asal tau saja, pada akhir Desember 2019, BCA melayani hampir 22 juta rekening nasabah didukung oleh 1.256 kantor cabang dan 17.928 ATM.

Baca Juga: Ada 127 multifinance yang sudah penuhi ketentuan minimum 10% pembiayaan produktif

Sebagai informasi tambahan, merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per akhir 2019 lalu jumlah kantor cabang perbankan berjumlah 29.945 kantor. Empat bank pelat merah tercatat punya jumlah kantor terbanyak yaitu mencapai 15.632 unit. Disusul oleh BUSN Devisa yang jumlah kantornya mencapai 8.942 di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×