Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank mengaku instrumen Surat Berharga Negara (SBN) tetap menjadi pilihan bank dalam menempatkan kelebihan dana disurat berharga.
Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengakui bahwa selama ini jika ada kelebihan dana, bank akan menempatkan di instrumen surat berharga terutama SBN.
"Jika ada kelebihan dana baru diinvestasikan pada surat berharga, terutama SBN," kata Iman kepada Kontan.co.id, Rabu (4/10).
Pengelolaan likuiditas dengan penempatan dana disurat berharga ini nantinya diharapkan bisa mendukung penyaluran kredit terutama Kredit Pemilikan Rakyat (KPR).
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin bilang pengelolan tresuri merupakan langkah bank untuk menjaga likuiditas.
"Penempatan dana disurat berharga terbaru menjadi beberapa instrumen," kata Herwid kepada KONTAN, Rabu (4/10).
Menurut Herwid, jika likuiditas bank berlebih atau kebutuhan pendanaan untuk kredit belum tinggi, maka bank harus tetap berupaya untuk produktif melalui pengelolaan treasury yang baik.
Hal ini diharapkan bisa mengendalikan risiko yang ada dan bisa menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan data penempatan dana disurat berharga BTN per Agustus 2017 mencapai Rp 14,3 triliun. Sedangkan Bank Panin menempatkan dana disurat berharga sebesar Rp 20,2 triliun per Agustus 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News