kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sea Group Dikabarkan Akan Akuisisi Perusahaan Asuransi di Indonesia, Ini Kata AAUI


Kamis, 12 Mei 2022 / 20:37 WIB
Sea Group Dikabarkan Akan Akuisisi Perusahaan Asuransi di Indonesia, Ini Kata AAUI
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati laporan kinerja asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sea Group dikabarkan tengah membidik bisnis asuransi di dalam negeri. Dikutip dari Financial Times, Sea Group sedang membidik bisnis asuransi di dalam negeri. Sea Group kemungkinan sedang mengincar Asuransi Mega Pratama.

Perusahaan yang berbasis di Singapura ini telah menyusun rencana untuk masuk ke berbagai lini bisnis di industri keuangan.

Asuransi Mega Pratama baru-baru ini diakuisisi oleh salah satu mitra bisnis Sea. Hal ini membuka jalan Sea masuk ke ke pasar asuransi umum.

Dalam artikel Finacial Times itu disebutkan, Asuransi Mega Pratama diakuisisi pada awal tahun oleh entitas yang dimiliki oleh Andy Indigo yang merupakan putra taipan sawit Ganda Sitorus.

Indigo merupakan mitra bisnis terpenting Sea di Indonesia, mereka memegang hampir 50% di unit pembayaran digital Sea. Indigo juga disebutkan berinvestasi bersama dalam akuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi pada tahun 2020.

Baca Juga: Sea Grup Dikabarkan Masuk Bisnis Asuransi, Melalui Asuransi Mega Pratama

Seseorang yang akrab dengan pembicaraan itu mengatakan, kendali Indigo atas Mega Pratama menyiapkan landasan untuk pengambilalihan oleh Sea ketika siap memasuki pasar asuransi di Indonesia.

Sea Group memang cukup aktif dalam memburu bisnis keuangan di dalam negeri. Selain sudah memiliki Shoppe dengan alat pembayaran Shoppepay, Sea Group juga sudah membeli Bank Kesejahteraan Ekonomi yang sudah bersalin nama menjadi PT Bank Seabank Indonesia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto menyebut, tren akuisisi & langkah investor untuk melirik industri asuransi di Indonesia merupakan langkah yang tepat, mengingat industri ini yang masih bisa bertumbuh.

Di sisi lain, akuisisi juga bermanfaat bagi perusahaan asuransi itu sendiri. Menurutnya, perusahaan asuransi ke depan memang perlu memikirkan untuk meningkatkan permodalan dengan misalnya mendorong perusahaan asuransi untuk merger.

"Persaingan bisnis asuransi umum sudah ketat dan butuh modal besar untuk bisa lebih berinovasi," kata Bern kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).

Bern juga mengatakan, bahwa di era digitalisasi, bisnis asuransi juga di tuntut untuk lebih memanfaatkan teknologi, sehingga untuk bertahan & memenangkan persaingan, perusahaan memerlukan modal tambahan agar lebih bisa berinovasi dan berkembang.

Kendati demikian, Bern mengaku belum menerima informasi terkait Sea Group yang akan mengakuisisi Asuransi Mega Pratama. "Sampai hari ini kami belum menerima informasi resmi terkait hal ini," katanya.

Tapi Bern bilang, Asuransi Mega Pratama memang tengah dalam permasalahan di sisi operasional. "Saya belum banyak tahu mengenai Asuransi Mega Pratama ini, tapi yang saya pernah dengar memang tengah ada permasalahan operasional," terang Bern.

Baca Juga: Bank Mandiri Membuka Peluang Akuisisi Bank Kecil

Sementara itu, Pengamat Asuransi Tri Joko Santoso mengatakan, Sea group memang merupakan perusahaan digital global yang berfokus pada distribusi produk asuransi melalui Insuretech. 
Sementara, Asuransi Mega Pratama adalah salah satu perusahaan Asuransi Umum Indonesia yang berfokus pada asuransi mobil dan telah menjadi pemain papan atas untuk asuransi mobil. 

"Ini bisa menjadi bagian dari Mega group dan berencana memanfaatkan penjualan asuransi melalui insuretech, karena pengguna dan penjualan mobil di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun," ungkap Tri.

Menurutnya, untuk  asuransi mobil jalur pemasaran insuretech akan mengambil peran lebih besar beberapa tahun ke depan. Ada pergeseran signifikan dari jalur konvensional ke insuretech, dan nampaknya konsumen akan memilih jalur insuretech ketimbang jalur konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×