kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebagai pionir, Bank OCBC NISP bakal berkomitmen memberikan pembiayaan hijau


Selasa, 12 Januari 2021 / 20:19 WIB
Sebagai pionir, Bank OCBC NISP bakal berkomitmen memberikan pembiayaan hijau
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di depan gedung OCBC NISP Tower, Jakarta, Rabu (22/4).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, perbankan kini juga diberikan tanggung jawab agar memberikan kredit berkelanjutan atau berwawasan lingkungan.

Sejatinya, prinsip keuangan berkelanjutan ini memang sudah didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui penerbitan Peraturan OJK (POJK) Nomor 51 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan dan POJK Nomor 60 Tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan.

Salah satu bank yang cukup serius menggarap kredit sejenis ini adalah PT Bank OCBC NISP Tbk. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan per September 2020 lalu pihaknya sudah menyalurkan kredit berwawasan lingkungan atau kredit hijau mencapai Rp 11,4 triliun.

Parwati juga mengatakan, OCBC NISP juga berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mendorong kredit hijau.

Baca Juga: Eximbank teken program jaminan dengan OCBC untuk akselerasi pemulihan ekonomi

Nah, berbicara mengenai latar belakang, komitmen OCBC NISP pada pembiayaan berkelanjutan diawali sejak sebelum tahun 2000 pada saat Bank OCBC NISP menerima pembiayaan pertama dari Internasional Finance Corporation(IFC) yang merupakan anggota dari Bank Dunia.

Terbaru misalnya, IFC di bulan Maret 2020 telah menyalurkan pinjaman Rp 2,75 triliun ke OCBC NISP.  Rupanya, untuk mendapatkan pinjaman dari IFC bukan persoalan mudah.

Menurut perseroan terdapat klausul-klausul bahwa OCBC NISP sebagai penerima pembiayaan harus memenuhi persyaratan di bidang lingkungan dan disiplin.

"Ini kami teruskan termasuk hingga kami bisa menjadi pionir bank yang menerima pembiayaan hijau dari IFC untuk disalurkan kembali," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/1).

Sebagai informasi saja, IFC memang dalam beberapa dekade terus mengembangkan pembiayaan berbasis lingkungan. Indonesia pun menjadi sorotan, sebab menurut riset IFC pembiayaan berwawasan lingkungan sangat penting untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca yaitu 29% pada tahun 2030 di Indonesia.

Dalam hal ini, IFC memperkirakan bahwa potensi pembiayaan hijau/berwawasan lingkungan di Indonesia dapat mencapai US$ 274 miliar dari tahun 2016 hingga 2030.

Baca Juga: BNI dan OCBC NISP lakukan tes ke karyawan secara berkala

Bank OCBC NISP menurut Parwati memang berkomitmen untuk menghadirkan solusi keuangan bagi nasabah sehingga mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial (sustainable financing).

Komitmen ini sejalan dengan perkembangan keuangan berkelanjutan dan pembiayaan yang bertanggung jawab yang kini menjadi salah satu perhatian penting di dunia usaha. 

"Hal ini menjadi landasan penting, sehingga Bank OCBC NISP menjadikan aspek lingkungan, sosial dan governance sejalan dengan pengembangan bisnis bank," imbuh Parwati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×