Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen penjaminan kredit produktif masih menjadi motor penggerak industri penjaminan di kuartal pertama tahun ini. Segmen ini masih mendominasi portofolio bisnis yang dimiliki pelaku usaha.
Mengintip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara total outstanding penjaminan tercatat di angka Rp 210,20 triliun. Jumlah tersebut meningkat 48,2% secara year on year.
Nah dari angka tersebut, segmen usaha produktif masih mendominasi outstanding penjaminan sebesar Rp 124,3 triliun. Angka ini setara dengan 59,19% dari total outstanding yang dimiliki oleh industri penjaminan.
Sementara dari sisi pertumbuhannya, outstanding di segmen ini mengalami peningkatan setinggi 58,42% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dimana pada saat itu, outanding penjaminan kredit produktif terparkir di angka Rp 78,4 triliun.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta mengakui masih dominannya penjaminan kredit produktif ini tak lepas karakteristik pemain penjaminan yang memang banyak menyasar pasar UMKM.
"Sehingga praktis yang dijamin kebanyakan adalah kredit produktif," kata dia belum lama ini.
Namun bukan berarti penjaminan kredit non produktif justru lesu. Soalnya, sepanjang periode yang sama, outstanding penjaminan di segmen ini masih mampu membukukan kenaikan setinggi 35,6% secara tahunan, yakni dari 63,2 triliun di kuartal pertama 2017 menjadi Rp 85,7 triliun per bulan Maret di tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News