Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank-bank bermodal mini di jajaran KBMI 1 dan 2 optimistis bisa mencapai pertumbuhan kinerja laba dan penyaluran kredit tumbuh di kisaran dua digit pada kuartal II-2024.
Ambil contoh PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) yang optimistis membukukan pertumbuhan kinerja laba bersih, dengan harapan dapat lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal I-2024.
"Estimasi dari kinerja keuangan di kuartal II-2024 harapannya dapat lebih tinggi dari capaian kuartal I-2024, tapi memang cost of fund masih tinggi," kata Direktur Utama Kurniawan Halim kepada Kontan, Kamis (27/6).
Asal tahu saja, Bank Capital mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2024 dengan memperoleh laba bersih sebesar Rp 12,61 miliar. Laba bersih ini tumbuh 98,77% secara tahunan (year on year/yoy) dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp 6,3 miliar.
Dari sisi intermerdiasi, Bank Capital mampu menyalurkan kredit Rp 7,27 triliun. Realisasi kredit ini naik 3,11% jika dibanding tahun lalu sebesar Rp 7,05 triliun.
Baca Juga: Bank Muamalat Angkat Hery Syafril Sebagai Direktur Utama yang Baru
Senada, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Efdinal Alamsyah memperkirakan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 22 miliar pada kuartal II-2024, dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,45 miliar.
Jika dihitung dari angka tersebut, setidaknya laba bersih Bank Oke diperkirakan tumbuh 92,14% secara tahunan pada kuartal II-2024.
Di sisi lain, Efdinal menyebut, penyaluran kredit Bank Oke diproyeksikan tumbuh melambat pada kuartal II-2024 dengan perkiraan total kredit mencapai Rp 8,6 triliun, atau terkoreksi 1,15% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,57 triliun.
"Sampai dengan saat ini kinerja keuangan Bank Oke masih on track, tapi pertumbuhan kredit agak melambat dan tidak setinggi periode sebelumnya," ungkap Efdinal kepada Kontan, Kamis (27/6).
Lebih lanjut Efdinal mengatakan, penyebab dari kredit yang melambat tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain bank melakukan evaluasi kredit yang lebih ketat kepada calon debitur untuk menghindari kerugian atau untuk mengantisipasi risiko yang lebih tinggi.
Untuk mempertahankan dan menjaga kinerja keuangannya tetap sehat, Bank Oke memiliki beberapa strategi yang dapat dilakukan. Antara lain melakukan optimalisasi portofolio kredit dengan memprioritaskan penyaluran kredit kepada calon debitur yang dapat membayar bunga yang sesuai dengan tingkat risiko.
Kemudian dengan melakukan diversifikasi sumber pendapatan kepada selain dari pendapatan bunga. Selain itu bank juga harus melakukan efisiensi biaya operasional, dan terus melakukan pengembangan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan sebagainya.
Sebagai informasi, Bank Oke pada kuartal I-2024 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,3 miliar, atau terkoreksi 13% yoy, dengan penyaluran kredit Rp 8,44 triliun yang tumbuh 6,16% yoy.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Treasury and Global Services PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Edi Masrianto optimistis dapat membukakan laba bersih sesuai dengan target Rencana Bisnis Bank (RBB).
"Kami optimis bisa cetak laba, dengan kredit diperkirakan tumbuh di angka dua digit pada kuartal II-2024," ungkap Edi kepada Kontan.
Optimisme tersebut mengacu pada kinerja Bank Jatim per Mei 2024, dimana penyaluran kredit terutama untuk segmen produktif mengalami kenaikan dua digit. Edi menyebut hal ini menandakan bahwa permintaan kredit relatif masih ada.
Selain itu dengan kenaikan suku bunga, Bank Jatim telah beradaptasi dengan kondisi untuk terus meningkatkan volume pendapatan dari non bunga, dan menggenjot pendapatan berbasisi komisi atau fee based income dari bisnis treasury international banking, layanan digital banking hingga layanan pendukung lainnya. Alhasil pendapatan non bunga Bank Jatim mampu tumbuh 23,5% yoy per Mei 2024.
"Tantangan mayoritas industri perbankan pasca berakhirnya stimulus covid adalah menjaga kualitas asset yang tentunya berdampak juga pada meningkatnya cadangan yang bisa mempengaruhi profit perusahaan," ungkap dia.
Baca Juga: Laba Bank Jago Naik 30,41% YoY Per Mei 2024
Begitu juga dengan Direktur Finance and Business Planning Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra, yang memperkirakan pertumbuhan kredit secara tahunan dapat mencapai dua digit pada kuartal II-2024.
"Kami memperkirakan bahwa penyaluran pinjaman pada kuartal II tahun 2024 Bank Sampoerna akan bertumbuh baik, ini seiring dukungan kerja sama dengan beberapa institusi, termasuk fintech," ungkap dia kepada Kontan.
Sejalan dengan itu Bank Sampoerna bersinergi dengan berbagai institusi, termasuk fintech penyedia berbagai layanan seperti p2p (peer-to-peer) lending, pemberian pinjaman, payment gateway, dan merchant aggregator. Alhasil ini memberikan pendapatan non-bunga bagi Bank Sampoerna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News