kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.216   -112,00   -0,69%
  • IDX 6.854   21,54   0,32%
  • KOMPAS100 994   5,66   0,57%
  • LQ45 764   4,04   0,53%
  • ISSI 223   0,68   0,31%
  • IDX30 393   1,46   0,37%
  • IDXHIDIV20 458   1,88   0,41%
  • IDX80 112   0,61   0,55%
  • IDXV30 113   0,22   0,19%
  • IDXQ30 128   0,58   0,46%

Sejumlah Multifinance Bakal Terbitkan Surat Utang Hingga Akhir Tahun, Siapa Saja?


Kamis, 26 Juni 2025 / 09:49 WIB
Sejumlah Multifinance Bakal Terbitkan Surat Utang Hingga Akhir Tahun, Siapa Saja?
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance berencana menerbitkan surat utang atau obligasi sampai akhir 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance berencana menerbitkan surat utang atau obligasi sampai akhir 2025.

Salah satunya PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang berencana menerbitkan obligasi berjenis sukuk pada kuartal III-2025. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan CNAF berencana menerbitkan SUKUK Wakalah Bi Al Istirsmar Tahap III dengan nilai sebesar Rp 1 triliun pada kuartal III-2025.

"Pada kuartal III-2025, CNAF berencana menerbitkan SUKUK Wakalah Bi Al Istirsmar Tahap III. Penerbitan kali ini tetap menghitung imbal hasil yang kompetitif. CNAF berharap penerbitan sukuk tahap III akan mendapatkan animo yang positif dari market," ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/6).

Baca Juga: Cari Pendanaan, Delapan Multifinance telah Menerbitkan Surat Utang hingga Mei 2025

Selain itu, PT Astra Sedaya Finance atau yang dikenal sebagai Astra Credit Companies (ACC) juga menyatakan masih akan menerbitkan obligasi hingga akhir tahun ini. EVP Corporate Communication & Strategy ACC Riadi Prasodjo menerangkan ACC berencana melakukan penerbitan obligasi Rp 5 triliun hingga Rp 5,5 triliun sepanjang 2025.

"ACC telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap V senilai Rp 2,5 triliun pada kuartal I-2025. Dia bilang pada saat ini ACC sedang menjajaki proses penerbitan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap I," ucapnya kepada Kontan, Selasa (24/6).

Riadi mengatakan ACC senantiasa memantau kondisi market dan yield secara berkala dalam melakukan perencanaan penerbitan surat utang perusahaan hingga akhir tahun ini. 

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Berencana Terbitkan Sukuk pada Kuartal III-2025

Sementara itu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyampaikan akan mempertimbangkan sejumlah aspek terlebih dahulu dalam menerbitkan obligasi ke depannya. Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan ada dua aspek yang akan dipertimbangkan, yakni kondisi bisnis terkini dan kebutuhan pendanaan selanjutnya.

"Terkait rencana penerbitan obligasi dan sukuk selanjutnya, perusahaan terus mengamati kondisi bisnis terkini dan kebutuhan pendanaan ke depannya," katanya kepada Kontan, Minggu (22/6).

Gani menerangkan Adira Finance telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap V Tahun 2025 dengan jumlah pokok sekitar Rp 2,1 triliun pada Februari 2025. Dia bilang hal itu sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan oleh perusahaan. 

Sebagai informasi, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyampaikan penerbitan surat utang oleh multifinance sudah mencapai Rp 11,64 triliun hingga Mei 2025. 

"Nominal tersebut meningkat 20,44%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 9,66 triliun," ungkap Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin kepada Kontan, Senin (23/6).

Baca Juga: Rencana Penerbitan Obligasi Astra Sedaya Tak Terdampak Keputusan Suku Bunga BI

Ahmad menerangkan peningkatan tersebut lebih banyak didorong oleh modal kerja dan pembiayaan kembali. Dari total penerbitan hingga Mei 2025, dua per tiganya adalah untuk modal kerja. 

Ia optimistis penerbitan surat utang oleh multifinance hingga akhir tahun ini nilainya bisa sama dengan tahun lalu. Dia mengatakan optimisme itu didorong oleh angka jatuh tempo yang kurang lebih juga sama dengan tahun lalu. 

"Jadi, jatuh tempo akan memotivasi multifinance untuk membiayai kembali surat utang mereka," ucapnya.

Selain itu, Ahmad bilang suku bunga lebih rendah diharapkan akan mendorong peningkatan permintaan jasa multifinance. Sebab, pasar berekspektasi suku bunga masih bisa turun lagi ke depannya, sehingga tidak hanya akan mendorong permintaan, tetapi juga biaya dana yang lebih rendah. 

Selanjutnya: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Bagikan Dividen Rp 372,5 Miliar dari Laba Tahun 2024

Menarik Dibaca: Promo CFC Hore Gajian 25-30 Juni 2025, Paket Ayam Goreng Komplit Mulai Rp 40.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×