Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana divestasi PT Bank Pertama Tbk (BNLI) sudah mulai mengerucut. Ada dua investor yang benar-benar berkomitmen untuk akuisisi bank tersebut.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo mengungkapkan kedua investor tersebut adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (MBCI) dan satunya lagi investor asal Bangkok.
Baca Juga: BI: Pertumbuhan dana pihak ketiga melambat pada bulan Oktober 2019
"Tinggal 2 yang fixed. SMCB dan investor dari Bangkok. Kalau yang lokal kayanya gak ada lagi. Tinggal asing saja." ujar Slamet di Jakarta, Jumat (29/11).
Kedua investor itu berencana mengambil saham dari dua pemegang saham Bank Permata yakni Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII).
Slamet mengatakan, OJK berharap investor yang akan dipilih pemegang saham Bank Permata itu bisa membangun sinergi bisnis di Indonesia.
Baca Juga: Akuisisi Asuransi Adira, Asuransi Zurich gelontorkan dana US$ 414 juta
Maka syarat yang ditetapkan OJK bagi investor itu harus bisa bangun UMKM di dalam negeri lantaran saat ini pemerintah memang fokus pada pengembangan UMKM.
Slamet juga membantah jika ada anggapan yang menyebut OJK tidak mengizinkan investor Singapura masuk mencaplok saham Bank Permata tersebut. "Itu tidak benar, kami tidak berhak melarang itu," ujarnya.
Baca Juga: OJK: Pembobolan Bank DKI akibat kesalahan vendor IT
Sebelumnya dikabarkan ada dua investor asal Singapura yang tertarik mengakuisisi Bank Permata yakni Pasca Oversea-Chinese Bangking Corp (OCBC) dan DBS Group.
Namun kedua bank tersebut dikabarkan urung mengeksekusi rencana untuk mengakuisisi saham Bank Permata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News