Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir mencatat bisnis hedging sepanjang 2017 mengalami pertumbuhan yang cukup positif.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia bilang sepanjang 2017 bisnis hedging berjalan cukup baik dengan volume stabil.
"Tidak ada strategi khusus, namun kami mengedepankan layanan hedging terhadap perusahaan yang memiliki eksposure terhadap valas," kata Taswin kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).
Paparan terhadap valas ini baik terhadap perdagangan maupun utang yang dimiliki.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA bilang secara umum bank tidak banyak memberikan pinjaman US dollar. "Sehingga tidak perlu banyak transaksi hedging," kata Jahja kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).
Bank Indonesia (BI) menurut Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI sekarang sedang mengkaji pengembangan dan pengaturan swap link deposit yang dapat menambah supply instrument hedging.
Saat ini menurut catatan BI, sejumlah bank sudah menawarkan beberapa instrumen swap link deposit (SLD) ke nasabah namun hanya untuk mata uang selain rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News