Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pembatasan sosial mulai berkurang, nyatanya tidak menyurutkan bisnis fintech payment atau dompet digital untuk terus alami pertumbuhan karena banyaknya masyarakat yang yang semakin nyaman menggunakan transaksi melalui dompet digital.
Seperti dompet digital DANA yang mengaku adanya lonjakan pertumbuhan yang terus terjadi di DANA hingga Oktober 2021 tahun lalu dibandingkan dengan Oktober tahun 2020.
Misalnya, transaksi dengan QRIS yang tahun lalu naik 267% (year on year), fitur Kirim Uang tumbuh 328%, pembelian pulsa telepon naik 141%, kemudian bill payment naik 159% dan online commerce naik 39%.
Putri Dianita, VP of Corporate Communications DANA menyampaikan, selain pertumbuhan angka yang pesat di berbagai aspek, target utama perusahaan di tahun 2022 ini adalah terus memberikan pengalaman transaksi digital yang lebih baik kepada pengguna agar kepercayaan masyarakat terhadap DANA meningkat. "Dengan demikian, misi kami untuk menciptakan keuangan digital yang inklusif bisa terwujud," kata Putri kepada kontan.co.id, Selasa (18/1).
Baca Juga: Telkom dan Pos Finansial (Posfin) Gandengan Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia
Sementara itu, Putri menuturkan, lima fitur unggulan DANA yang paling banyak digunakan sepanjang tahun lalu yaitu pembayaran dengan QRIS, Kirim Uang, Pulsa & Data, Bill Payment, dan Online Commerce.
Ia pun memprediksi kelima fitur tersebut masih akan terus meningkat di sepanjang tahun ini. Misalnya saja, fitur Kirim Uang yang DANA berhasil memperkuat posisinya sebagai dompet digital yang paling digemari untuk transaksi pengiriman uang berdasarkan Survei YouGov di kuartal ketiga 2021.
Selain itu, Meski pandemi masih berlangsung, namun peningkatan transaksi secara langsung di merchant juga masih terus terjadi. Berdasarkan catatan kami, transaksi QR di tahun 2021 lebih besar 105% dibandingkan transaksi QR di tahun 2020. Hal ini mengindikasikan transaksi secara langsung dengan QR telah menjadi pilihan bagi banyak masyarakat untuk menghindari kontak fisik selama pandemi.
Menurutnya, transaksi online 2021 di DANA tercatat lebih besar sebanyak lebih dari 1000% jika dibandingkan dengan transaksi QR 2021. Temuan ini selaras dengan laporan Google, Temasek, Bain & Company yang menunjukkan pertumbuhan e-commerce di Indonesia pada tahun 2021 melonjak hingga 52%. "Melihat hal ini, kami optimistis pertumbuhannya masih akan terus berjalan hingga tahun-tahun mendatang," tambah Putri.
Sementara itu, DANA juga kini telah bekerja sama dengan lebih dari 5,000 mitra online dan lebih dari 400.000 mitra UMKM yang tergabung dalam DANA Bisnis. DANA optimistis untuk terus menjalankan visinya menjadi jembatan bagi seluruh ekosistem ekonomi digital dengan menggandeng mitra-mitra baru di tahun 2022.
Baca Juga: Belanja di Indomaret Bisa Pakai GoPay, Dapatkan Promo Menarik
Dompet digital OVO juga mengaku terus berkembang di tahun 2021, dengan tetap menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran baik online dan offline berdasarkan sejumlah survei yang menyatakan OVO sebagai e-money yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan menjadi e-money pilihan utama UMKM menurut survei Mandiri Institute yang dilakukan pada pertengahan tahun lalu.
"Beberapa use case unggulan dari layanan OVO seperti misalnya pembelian makanan online dan shopping terlihat semakin diminati, sejalan dengan pergeseran perilaku konsumen yang cenderung semakin banyak memilih digital. OVO juga melihat adanya use-case yang kian meningkat trennya di Indonesia seperti e-games dan investasi yang disambut baik oleh masyarakat," jelas Harumi Supit, Head of Corporate Communication OVO.
Selain itu, Harumi mengatakan, sepanjang 2021, titik top-up maupun penarikan offline OVO juga semakin bertambah, sudah mencakup lebih dari 8 juta titik di seluruh Indonesia, yang dilakukan melalui kerjasama dengan lebih dari 1,2 merchant QRIS, baik merchant besar maupun UMKM.
"Keterbukaan OVO untuk kerjasama ini sebagai salah satu kunci sukses dalam menghadirkan layanan pembayaran digital yang aman dan nyaman digunakan oleh masyarakat," ujar Harumi.
Sepanjang 2021, LinkAja atau PT Fintek Karya Nusantara mengaku sukses meraih pertumbuhan platform yang mencapai 14 kali dalam kurun waktu 2 tahun lebih sejak didirikan dan pertumbuhan rata-rata pengguna aktif sebesar 20% dibandingkan dengan tahun 2020.
"Di tahun 2021 menjadi tahun yang cukup penting bagi LinkAja untuk melakukan ekspansi ke berbagai ranah layanan yang dapat dihadirkan guna mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga melihat pertumbuhan yang cukup sehat pada tahun 2022 ini, sejalan dengan berbagai misi edukasi kami, baik kepada masyarakat maupun pelaku UMKM," ujar Chief Operating Officer LinkAja Widjayanto.
Selain itu, secara offline, LinkAja juga hadir di berbagai titik yang memungkinkan LinkAja menjangkau lebih banyak masyarakat yang selama ini belum terakses dengan layanan keuangan digital.
Seperti layanan Cash In Cash Out dengan jumlah lebih dari 1,3 juta titik yang bekerja sama dengan berbagai mitra dan memiliki penetrasi kuat di berbagai daerah. LinkAja dapat diakses dilebih dari 13.000 e-commerce seluruh Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, BliBli, dan lain sebagainya.
Sementara itu, di tahun ini LinkAja berencana mengembangkan solusi pembayaran serta pembiayaan ke usaha mikro dan ultra mikro di ekosistem yang terintegrasi oleh LinkAja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News