kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semakin Membaik, Kinerja Perbankan Hingga November 2021 Tumbuh Kencang


Rabu, 19 Januari 2022 / 09:36 WIB
Semakin Membaik, Kinerja Perbankan Hingga November 2021 Tumbuh Kencang
ILUSTRASI. Kinerja perbankan hingga November 2021 melesat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sebagian besar perbankan semakin mengalami perbaikan tahun 2021. Pertumbuhan perolehan laba bersih mereka hingga November meningkat dari raihan hingga kuartal III 2021.

Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, pertumbuhan kinerja perbankan dalam setahun penuh dapat tercermin dari laporan sampai September.

"Kinerja sampai November memang pertumbuhannya sengat baik setelah turun signifikan pada tahun 2020, terutama untuk bank-bank BUMN," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (18/1).

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, mencatatkan laba bersih secara bank only sepanjang 11 bulan pertama tahun 2021 tumbuh 21,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya atawa year on year (YoY). Adapun di kuartal III-2021, net profit BCA baru tumbuh 15,7% YoY.

Di sisi lain, Bank Mandiri secara bank only mencatatkan pertumbuhan laba bersih 59,7%. Lebih tinggi dari pertumbuhan net profit perseroan secara konsolidasi pada triwulan III sebesar 37,1% YoY.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tumbuh lebih tinggi lagi yakni 70,1% YoY. Di kuartal ketiga, laba bersih konsolidasi BRI baru tumbuh 34,7% YoY. Senada, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) secara bank only menorehkan lonjakan laba bersih 182,6% YoY, lebih kencang dari pertumbuhan konsolidasi per September sebesar 73,9% YoY.

Baca Juga: Tahun Ini, CIMB Niaga Targetkan KPR Tumbuh 10%

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat pertumbuhan hingga 113,5% YoY, sedangkan laba bersih konsolidasi perseroan di kuartal III tercatat tumbuh 69%. BTN tumbuh 41,6% YoY.  Namun, Bank Panin  masih mencatatkan penurunan laba bersih 14,4% YoY.

Nofry Rony Poetra, Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN mengatakan, secara umum tren laba, NIM, Return on Equity (ROE) sepanjang 2021 masih bisa dijaga stabil dan berkelanjutan.

Adapun tahun 2022 dinilai akan lebih menantang. "Untuk bisa menjaga laba tetap tumbuh, BTN akan memperbaiki proses bisnis, meningkatkan efisiensi, menyempurnakan produk dan fitur-fitur layanan untuk mendorong dana murah serta fee based income," kata Nofry.

 

Sedangkan BRI optimis kinerja kuartal IV-2021 akan lebih baik dibandingkan kuartal ketiga. Aestika Oryza, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, solidnya kinerja BRI sepanjang 2021 tak lepas dari pertumbuhan kredit yang sudah di atas industri, serta peningkatan dana murah yang membuat biaya dana bisa ditekan.

Tahun 2022, BRI akan fokus menjaga fundamental perusahaan agar bisnis dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan.  Bank akan mendorong pertumbuhan dana murah melalui peningkatan transaksi di platform ekosistem digital BRI dan agresif akuisisi merchant sehingga porsinya akan mencapai 65%.

Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank Mandiri belum bersedia memberikan proyeksi kinerja sepanjang 2021. Namun, pertumbuhan pesat hingga November disebut didorong oleh penurunan biaya dana sejalan dengan meningkatnya dana murah dan pertumbuhan fee based income dari Livin dan Kopra.

"Kami berharap, kinerja tahun 2022 akan lebih baik dari tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Harga Saham BUMN Tren Turun, Mana yang Bagus Dibeli?

Kinerja BNI terus mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2020, hal ini tercermin dari hasil kinerja hingga periode September 2021.

Novita Anggraeni,Direktur Keuangan BNI menyebut, hal ini tidak lepas dari langkah strategis yang telah ditetapkan oleh manajemen sejak awal tahun 2021 untuk memulai program transformasi perusahaan, dengan fokus pada peningkatan kualitas aset, pertumbuhan bisnis yang prudent dan penguatan modal.

Dengan fundamental keuangan yang semakin kuat, kualitas aset yang terjaga dan tren kinerja yang terus meningkat, lanjut Novita, pencapaian laba bersih tahun 2021 akan lebih baik dari tahun sebelumnya sesuai dengan proyeksi perseroan.

"Memasuki 2022, pertumbuhan ekonomi oleh banyak lembaga diproyeksikan akan lebih baik, ditambah kinerja keuangan yang lebih sehat. Kami memproyeksikan laba bersih tahun ini akan tumbuh positif seiring dengan tren kinerja yang terus meningkat," kata Novita.

Sedangkan penurunan laba Bank Panin disebabkan oleh strategi bank yang masih mengutamakan untuk menambah pencadangan. Namun, Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo memperkirakan kinerja sampai akhir tahun masih akan sedikit lebih meningkat dari posisi November.

Mengingat pencadangan rencananya masih akan ditingkatkan tahun depan dan pendapatan dari transaksi surat berharga tidak akan setinggi dua tahun terakhir, Bank Panin memperkirakan laba 2022 hanya akan naik sedikit dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×