kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Semarak aksi korporasi perbankan guna ekspansi pascapandemi


Selasa, 12 Mei 2020 / 18:14 WIB
Semarak aksi korporasi perbankan guna ekspansi pascapandemi
ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri dengan mengenakan pakaian adat kebaya sedang melayani nasabah di salah satu kantor cabang di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (21/4). Perbankan mulai ambil ancang-ancang menggelar aksi korporasi buat modal ekspansi./pho KONTAN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai ambil ancang-ancang menggelar aksi korporasi buat modal ekspansi, meskipun selesainya pandemi belum dapat diprediksi. PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) misalnya tengah menyiapkan aksi penambahan modal via hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue dengan target penghimpunan dana Rp 4,5 triliun.

“Tambahan modal ini juga untuk mengantisipasi saat pandemi selesai. Kegiatan usaha pasti akan mulai kembali berjalan normal, sehingga kami bisa mulai ekspansi,” kata Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahrijadi kepada Kontan.co.id, Rabu (12/5).

Baca Juga: Mau aktivasi dan registrasi BCA Mobile? Begini caranya

Perseroan sejatinya telah menerima modal tunai senilai Rp 3,75 triliun dari pemegang saham pengendali yaitu Dato Sri Tahir. Rp 230 miliar disetor oleh PT Mayapda Karunia, Rp 22,08 miliar diberikan PT Mayapada Kasih.

Sementara sisa Rp 3,5 triliun didapat perseroan melalui tukar guling aset properti yang dimiliki sejumlah perusahaan Tahir lainnya. “Rights issue tahun ini Rp 4,5 triliun, Bulan April kemarin sudah ada tambahan modal tunai Rp 3,75 triliun, jadi akan akan ada tambahan Rp 750 miliar lagi di akhir tahun, karena akan menggunakan laporan audit Juni 2020,” sambung Hariyono.

Selain untuk ekspansi, tambahan modal Rp 4,50 triliun juga akan bikin modal perseroan makin tebal. Capital adequacy ratio (CAR) Bank Mayapada yang pada Maret 2020 sebesar 13,75% ditargetkan bisa meningkat hingga 17,5% hingga akhir tahun.

Aksi serupa juga dilakukan oleh PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) yang Selasa (11/5) kemarin telah mendaftarkan aksi rights issue untuk menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 396,1 miliar.

Baca Juga: Ada corona, pembiayaan multifinance masih tumbuh 2,49%

“Dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini akan digunakan dalam pengembangan usaha perseroan melalui penyaluran kredit. Terealisasinya aksi korporasi ini akan membuat ruang ekspansi bisnis lebih lebar,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bhakti Januar Arifin.

Selain itu, via tambahan modal tersebut perseroan juga membidik target untuk naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 dengan modal inti Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Hingga akhir tahun lalu, modal inti perseroan tercatat senilai Rp 906,88 miliar, sehingga masih masuk kelas BUKU 1.

Strategi berbeda direncanakan dua bank pelat merah yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI). Keduanya bakal mengandalkan penerbitan surat utang untuk ekspansi pascapandemi.

Bank Mandiri misalnya baru saja menggelar penawaran obligasi berkelanjutan senilai Rp 20 triliun. Tahap pertama, bank berlogo pita emas ini menerbitkan Rp 1 triliun beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dato Sri Tahir kucurkan dana Rp 3,75 triliun, modal Bank Mayapada makin kuat

Tak cuma obligasi berdenominasi Rupiah, Secara bersamaan Bank Mandiri juga melanjutkan aksi penerbitan global bond senilai US$ 500 juta. Penerbitan ini juga merupakan program EMTN dengan nilai total US$ 2 miliar.

“Nilai totalnya US$ 2 miliar, tahun lalu sudah kami terbitkan US$ 750 juta, sekarang sedang proses untuk kembali menerbitkan US$ 500 juta. Sisa US$ 750 juta masih dikaji setelah laporan semester I-2020 selesai,” ujat Direktur Treasury, International Banking, and Special Asset Management Bank Mandiri Darmawan Junaidi kepada Kontan.co.id.

Darmawan menambahkan penerbitan ini juga akan menjadi bantalan perseroan untuk berekspansi dalam jangka menengah dan panjang kelak.

Sedangkan BNI justru baru memulai program EMTN serupa dengan target dana mencapai US$ 2 miliar. Adapun terkait termin penerbitan, nilai pokok, suku bunga dan tenor akan dilakukan bank berlogo angka 46 ini dengan memperhatikan kebutuhan perseroan serta situasi global.

Baca Juga: Siap ekspansi pascapandemi, Bank Mayapada (MAYA) akan rights issue Rp 4,5 triliun

“Pembentukan Program EMTN dan rencana penerbitan surat utang di dalamnya akan berdampak positif bagi Perseroan karena ditujukan antara lain untuk ekspansi bisnis dan pembiayaan kembali utang yang telah ada (debt refinancing),” kata Corporate Secretary BNI Meiliana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×