Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk hingga paruh pertama 2017 mencatat pertumbuhan kredit stagnan.
Di akhir Juni kredit sebesar Rp 128,34 triliun atau tak bergerak jauh dibandingkan semester I tahun 2016 sebesar Rp 127,87 triliun.
Adapun, pertumbuhan kredit perseroan diluar mikro tercatat tumbuh single digit sebesar 4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 119,78 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 115,36 triliun.
Jika dirinci berdasarkan segmen usahanya, usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh sebesar 9% secara tahunan menjadi Rp 26,7 triliun.
Selain itu, portofolio enterprise perseroan yang terdiri dari korporasi, komersial dan institusi keunagan mengalami pertumbuhan 6% menjadi Rp 37,1 triliun.
Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) tercatat tumbuh paling tinggi sebesar 25% secara yoy menjadi Rp 4,9 triliun.
Sementara itu, Vera menambahkan total kredit ke segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) mengalami penurunan 32% menjadi Rp 8,5 triliun.
Menurutnya, penurunan kinerja DSP tersebut diakibatkan karena semakin tingginya persaingan dan semakin menurunnya permintaan kredit mikro perseroan.
Direktur Keuangan Danamon, Vera Eve Lim mengatakan hingga akhir tahun pihaknya mematok pertumbuhan kredit perseroan dapat tumbuh 5%-7%.
"Diproyeksikan kredit tumbuh 5%-7% di luar mikro, pertumbuhan ini tidak lepas didorong dari UKM, KPR, Enterprise Banking dan pembiayaan baru dari Adira Finance," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (25/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News