Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perlambatan ekonomi merebak ke seluruh sektor industri, tak terkecuali industri pembiayaan. Pelaku usaha ketar-ketir laba perusahaan pembiayaan tidak tumbuh.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi mengatakan, kondisi industri perusahaan pembiayaan semester I-2015 menunjukkan perlambatan. Penjualan kendaraan baik motor maupun mobil turun signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sebagai gambaran, penjualan motor per Juni 2015 hanya sebanyak 2,66 juta unit. Angka ini belum mencapai separuh dari pencapaian penjualan motor sepanjang 2014 sebesar 7,9 juta unit.
Adapun target penjualan motor tahun ini hanya dipatok sebesar 7 juta unit. Sementara penjualan mobil per Juni 2015 sebesar 527.000 unit.
Hingga akhir tahun, penjualan mobil diharapkan mencapai Rp 1,2 juta unit. Namun APPI memprediksi penjualan mobil hanya membukukan angka 1 juta unit hingga akhir tahun.
"Lesunya penjualan ini berdampak pada penurunan laba industri pembiayaan. Laba industri pembiayaan per Juni 2015 baru Rp 6 triliun," ungkap Suwandi, Selasa (4/8).
Melihat kondisi saat ini, Suwandi mengaku belum tahu apakah laba tersebut dapat menyamai laba akhir tahun lalu sebesar Rp 12 triliun. Sebab, untuk membukukan laba setidaknya sama dengan tahun lalu, pihaknya harus betul-betul memacu kinerja pada semester II-2015.
Salah satunya dari belanja pemerintah, khususnya pada pembangunan infrastruktur. "Per awal Juni, dana sudah mengucur pada sektor riil. Harapan kami, industri alat berat lebih cerah prospeknya dan ini turut menggerakkan industri pembiayaan," imbuh Suwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News