kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Semester I, Schroder bidik kelolaan Rp 75 triliun


Senin, 09 Mei 2016 / 22:29 WIB
Semester I, Schroder bidik kelolaan Rp 75 triliun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski tantangan di tahun ini masih cukup berat, PT Schroder Investment Management tetap berambisi meraup dana kelolaan terbesar.

Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Michael T Tjoajadi mengatakan, hingga akhir semester pertama tahun ini, pihaknya menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 75 triliun. Adapun, posisi dana kelolaan hingga akhir April sejumlah Rp 73 triliun.

Artinya, Schroder perlu bekerja keras mengumpulkan uang masuk sekitar Rp 2 triliun dalam satu setengah bulan mendatang. Namun sejauh ini, pihaknya belum berencana menerbitkan produk baru untuk menambah dana kelolaan.

"Kami harus kerja keras untuk mencapai target tersebut. Sebab, tantangan pada awal tahun ini lebih berat dibanding awal tahun lalu. Nett subscription awal tahun ini lebih kecil dibanding tahun lalu," ungkap Michael, Senin (9/5).

Menurutnya, ke depan, masih ada hambatan bagi pertumbuhan dana kelolaan. Sebab, daya beli yang belum kunjung pulih menjadi indikator injak rem terhadap belanja masyarakat. Hal ini dapat terlihat melalui penurunan penjualan mobil dan juga kian menurunnya penggunaan kartu kredit.

Meski demikian, pihaknya menaruh harapan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 lebih baik. Dengan demikian tingkat kepercayaan investor terhadap aset-aset di Indonesia juga kian positif.

Lanjut Michael, pihaknya juga terus menggiatkan sosialisasi dan edukasi kepada investor bahwa horizon investasi adalah jangka panjang. Sehingga, dalam situasi ekonomi yang belum menggembirakan ini, investor tidak perlu khawatir atas fluktuasi jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×