Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tak terlalu optimis di semester kedua ini. BCA memperkirakan kredit di semester kedua 2013 ini hanya akan tumbuh sekitar 10%-12%.
Pada semester pertama tahun ini, kredit BCA mampu meningkat 24,1%. BCA menggelontorkan kredit sejumlah Rp 226 triliun di periode Juni 2012. Kemudian di Juni tahun ini, kredit yang disalurkan yakni Rp 280,4 triliun.
Di situ, kredit konsumer mencatat pertumbuhan paling tinggi yaitu 30,7% dari Rp 59,9 triliun menjadi Rp 78,4 triliun. Kemudian, kredit komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM) tumbuh 24,6% dari Rp 88,6 triliun ke posisi Rp 110,5 triliun. Terakhir, kredit korporasi meningkat 18,4% dari Rp 77,2 triliun jadi Rp 91,4 triliun.
Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BCA pun tetap terjaga. NPL gross yakni 0,4%. Maklum, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah BCA terbilang besar, yakni 384,5%.
Untuk proyeksi sepanjang tahun, BCA merasa kreditnya akan bertumbuh 18%-20%. "Sesuai asumsi awal, kami menyadari peningkatan kredit tak seperti tahun sebelumnya. Kalau dulu bisa 27%," ucap Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, pada paparan kinerja, di Hotel Kempinski, Senin, (29/7).
BCA telah 2 kali meningkatkan suku bunga kreditnya. Pada bulan Juni, BCA meningkatkan suku bunga 0,25%. Selanjutnya pada bulan Juli, BCA kembali menaikkan suku bunganya sejumlah 0,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News