Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank IBK Indonesia mampu membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih senilai Rp 12,73 miliar pada tahun 2021. Padahal pada 2020 lalu, bank bersandi saham AGRS ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 176,86 miliar.
Mengutip laporan keuangan tahunan pada Senin (4/4), kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga dan menurunnya bebas operasional pada tahun lalu. IBK Bank berhasil menekan beban operasional 15,01% year on year (yoy) dari Rp 349,29 miliar menjadi Rp 296,85 miliar.
Sedangkan pendapatan bunga bersih naik 80,9% yoy dari Rp 169,71 miliar menjadi Rp 307,01 miliar di 2021. Kenaikan pendapatan bunga ini seiring dengan peningkatan penyaluran kredit 19,02% yoy dari Rp 5,10 triliun menjadi Rp 6,07 triliun pada tahun lalu.
Baca Juga: RUPSLB Setujui Rencana Bank IBK Indonesia (AGRS) Rights Issue 10,92 Miliar Saham Baru
Sehingga, total aset melonjak 44,97% yoy dari Rp 9,85 triliun menjadi Rp 14,28 triliun. Seiring dengan ini, rasio keuangan IBK Bank ikut membaik di sepanjang tahun lalu.
Rasio kecukupan modal minimum atau capital adequacy ratio (CAR) naik dari 30,49% menjadi 39,67%. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross berhasil ditekan dari 5,14% menjadi 2,07%
Sedangkan NPL net turun dari 2,52% menjadi 1,48%. Dari segi rasio pendapatan bunga bersih atau net interest income ikut naik dari 2,08% menjadi 2,62%.
Sedangan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berhasil ditekan dari 127,35% menjadi 98,35%. Kemampuan meningkatkan fungsi intermediasi membuat rasio penyaluran kredit terdapat DPK atau loan to deposit ratio turun dari 104,83% menjadi 96,11%.
Dari segi kemampuan profitabilitas ikut membaik tecermin dari return on asset (ROA) dan returun on equity (ROE) masing-masing 0,08% dan 0,66% di 2021. Masih membaik dibandingkan ROA dan ROE IBK Bank di 2020, masing-masing di level -1,75% dan -9,31%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News