kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sepanjang 2011, pembiayaan FIF tumbuh 22%


Minggu, 08 Januari 2012 / 21:10 WIB
Sepanjang 2011, pembiayaan FIF tumbuh 22%
ILUSTRASI. Bertema Batman, harga sepeda anak Pacific Hotshot Batman dipatok terjangkau


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Total pembiayaan PT Federal International Finance (FIF) pada 2011 lalu tumbuh sebesar 22% dibandingkan 2010. "Padahal target awal tahun hanya sebesar Rp 17,841 triliun," ujar Direktur Pemasaran FIF, Hendry Christian Wong, Minggu (8/1).

Pertumbuhan itu berkat kontribusi pembiayaan sepeda motor dan elektronik dibawah FIF Spektra. Kontribusi sepeda baru sepanjang tahun lalu sebesar Rp 16,5 triliun dengan jumlah sepeda motor yang dibiayai sebanyak 1,3 juta unit. Dari segi nilai, jumlah ini meningkat 19% dari tahun lalu.

Sedangkan pembiayaan sepeda motor bekas Rp 2,4 triliun atau meningkat 34% dari tahun lalu. Pembiayaan pembiayaan eletronik dan peralatan rumah tangga lewat Spektra FIF senilai Rp 1,20 Triliun alias meningkat drastis 47% dari tahun lalu.

Menariknya, meski pencapaian tahun lalu melebihi target. Tahun ini FIF justru berhati-hati mematok target.

Pada 2012, FIF mematok pembiayaan sebesar Rp 22,3 triliun alias tumbuh hanya 11,5% dibandingkan 2011 lalu. Hendry mengatakan, tahun ini pertumbuhan target terlihat lebih kecil karena mengikuti proyeksi penjualan sepeda motor Honda.

Menurutnya, karena market share Honda tahun lalu sudah tinggi, maka pertumbuhan tahun ini tidak sebesar sebelumnya. Namun, target ini masih bisa berubah. "Biasanya rencana kerja akan dievaluasi setiap kuartal, sehingga masih memungkinkan berubah setelah kuartal pertama," terangnya.

Untuk memenuhi target, FIF akan mencari tambahan dana dari pasar modal berupa penerbitan obligasi berkelanjutan di tahun 2012 sebesar Rp 10 triliun untuk jangka 2 tahun. Tidak disebutkan kapan obligasi tersebut akan dilepas.

FIF juga berencana memperbesar pasar luar Jawa. Dengan cara menambah kantor cabang sebanyak 15 lokasi. Tambahan ini diprediksi akan merubah komposisi distribusi dari luar pulau Jawa.

Sebagai gambaran, tahun lalu kontribusi Jawa mendominasi yaitu 56% dari total pembiayaan. "Tahun ini untuk distribusi Jawa pun akan terkoreksi sekitar 2%, " tambah Hendry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×