kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sequis Life incar perolehan premi Rp 2,05 triliun di 2011


Jumat, 21 Januari 2011 / 13:40 WIB


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas |

JAKARTA. Tahun ini, Asuransi Jiwa Sequis Life mengincar perolehan premi sekitar Rp 2,05 triliun. Jumlah tersebut meningkat 39% dibandingkan pendapatan premi tahun lalu sebesar Rp 1,48 triliun.

Dari target itu, Rp 977,3 miliar berasal dari pendapatan premi baru atau new business dan sisanya, Rp 1,07 miliar dari premi lanjutan atau renewal. Artinya, lebih dari 40% perolehan bersumber dari penerbitan polis baru.

Direktur Sequis Life Bambang Rudiyanto mengatakan, pihaknya masih mengandalkan jalur keagenan dalam menggenjot premi. Para ujung tombak pemasaran ini mendapat beban Rp 831 miliar atau berkontribusi lebih dari 85% dari target premi baru.

Kanal lain yang akan menjadi fokus di 2011 adalah telemarketing. Manajemen berharap, jalur ini memasok pendapatan premi hingga Rp 40 miliar. "Selama ini kontribusinya bagus dan masih bisa dimaksimalkan. Ini akan kami kembangkan," katanya.

Dari kerjasama dengan bank atau bancassurance diharapkan menghasilkan premi Rp 35,5 miliar. Terakhir, dari kanal institusional atawa kumpulan, diestimasi mendulang premi Rp 70 miliar.

Selain mengoptimalkan jalur pemasaran lama, manajemen juga mencoba strategi baru dengan menyediakan penasehat keuangan atau financial service advisor (FSA). Berbeda dengan perusahaan asuransi lain, FSA tidak merangkap agen. Mereka dipekerjakan full time oleh Sequis Life.

Untuk pengelolaan dana, Sequis Life masih mengandalkan obligasi dan deposito. Menurut Poniman, Wakil General Manager Departemen Investasi, kedua keranjang investasi ini dipilih karena berisiko rendah.

Porsi dana yang mengendap di kedua instrument ini lebih dari 90%. Sementara, penempatan dana di saham tak lebih dari 5%. Lantaran masih diaudit, ia belum bersedia mengungkapkan hasil investasi sepanjang tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×