Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Meski iklim bisnis tengah lesu, PT Asuransi Jiwa Sequis Life menargetkan pendapatan premi sepanjang 2009 masih bisa tumbuh 20%-30%. Agar target ini tercapai, Sequis Life akan merancang produk baru untuk pasar khusus. "Memang harus inovatif supaya pasar tidak hilang," ujar Tatang Widjaja, Direktur Utama Sequis Life, kemarin (29/1).
Produk yang akan dikembangkan Sequis antara lain asuransi jiwa yang menyasar masyarakat berusia di atas 60 tahun, dan asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan bagi wanita hamil dari risiko keguguran.
Tatang menambahkan, Sequis Life juga tengah mengembangkan produk asuransi yang khusus membidik penderita diabetes. Sequis menetapkan, mereka yang boleh menjadi peserta asuransi ini haruslah penderita diabetes di stadium awal.
Semua produk baru tersebut kini masih dalam proses riset dan pengembangan sebelum benar-benar diluncurkan. "Kami harus memikirkan upaya untuk meminimalkan risiko. Untuk itu, kami telah melakukan studi dan pengembangan produk," imbuh Tatang.
Menurut Tatang, riset dan pengembangan produk tadi bertujuan untuk melihat situasi dan daya serap masyarakat terhadap varian-varian produk asuransi baru tersebut.
Director and Chief Agency Officer Sequis Life Bambang Rudijanto menambahkan, pertumbuhan bisnis Sequis Life tahun ini juga akan didorong dari jalur keagenan. Kini jumlah agen Sequis Life mencapai 3.500 agen. Tahun ini, Sequis Life menargetkan dapat merekrut 1.000 agen baru.
Sequis Life akan memperkuat kegiatan pemasaran di daerah yang selama ini menyumbang pendapatan besar, seperti Jakarta, Bandung, Denpasar, Samarinda, dan Medan. “Selama ini, kami memang masih sangat kuat di wilayah Jawa dan Sumatera yang masing-masing menyumbang sekitar 30% dari pendapatan," kata Bambang.
Namun, Sequis Life tak menutup kemungkinan memperluas ekspansi ke wilayah Indonesia Timur.
Sayang, Sequis tidak mau mengungkapkan perolehan premi 2008. Tatang hanya bilang, hasilnya 12% di atas target. Kontribusi terbesar berasal dari produk unitlink, yakni sekitar 70%. Selebihnya dari produk tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News