kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Serbu Bisnis Paylater, Perbankan Tawarkan Bunga Lebih Murah


Minggu, 21 Januari 2024 / 17:52 WIB
Serbu Bisnis Paylater, Perbankan Tawarkan Bunga Lebih Murah
ILUSTRASI. Gurihnya bisnis paylater telah menjadi magnet bagi industri perbankan untuk masuk dengan penawaran bunga yang lebih murah.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis buy now, pay later (BNPL) atau kerap dikenal paylater kini telah menjadi tren dan digunakan oleh masyarakat tanah air. Gurihnya bisnis ini pun telah menjadi magnet bagi industri perbankan untuk masuk dengan penawaran bunga yang lebih murah. 

Setidaknya, bakal ada dua bank lagi yang bakal segera meluncurkan layanan tersebut untuk bisa dimanfaatkan oleh nasabahnya, antara lain PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Dua bank tersebut bakal menemani bank besar lainnya yang sudah menjajal bisnis tersebut, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu melihat bahwa saat ini perbankan jika bermain dalam bisnis paylater mampu memberikan bunga yang lebih murah dibandingkan yang ditawarkan fintech. Meskipun, saat ini pihaknya masih dalam proses pengembangan layanan paylater dalam aplikasinya.

“Kalau saya lihat sih bank bisa nawarin bunga itu sekitar 12% per tahun,” ujar dia saat ditemui Kontan.co.id belum lama ini.

Baca Juga: Makin Banyak Bank Besar Tergiur Pasar Paylater

Adapun, Nixon menargetkan bisa mendapat izin mengeluarkan produk paylater di akhir triwulan pertama tahun 2024 ini. Target pasar dari layanan tersebut lebih diutamakan untuk nasabah existing BTN.

Nixon beralasan, BTN tergerak mengeluarkan produk paylater agar bisa menjaga nasabah existing dari kredit macet di fintech lain. Sebab, jika nasabah terjebak macet akan berpengaruh pula pada risiko kredit macet di BTN.

“Jadi mending mereka pakai paylater di BTN dan memang yang risikonya rendah bisa mendapat layanan tersebut,” ujar Nixon.

Baca Juga: Jangan Jadi Korban, Hindari Utang dari 337 Pinjol & 288 Pinpri Ilegal Berikut

Sementara itu, Direktur Konsumer CIMB Niaga Noviady Wahyudi juga menyebutkan bunga lebih rendah menjadi salah satu keuntungan produk paylater yang dikeluarkan perbankan. Bank memposisikan paylater sebagai salah satu produk dari solusi yang lebih menyeluruh.

Memang, pria yang akrab disapa Dede ini belum mau menyebutkan bunga paylater yang kini ditawarkan CIMB Niaga, mengingat saat ini produk tersebut masih dalam penawaran terbatas yang artinya masih dalam tahap uji coba. Dia hanya bilang produk paylater sepanjang 2023 kemarin sudah tumbuh 1,5 kali lipat.

Paylater ini berkontribusi sekitar 10% dari personal loan dan targetnya transaksi paylater ini akan tumbuh menjadi 2 kali di 2024,” ujar Dede.

Baca Juga: Tren Paylater Meningkat di Akhir Tahun, Awas Risiko Macet

Jika dilihat dari produk-produk paylater milik perbankan yang telah resmi diluncurkan pada tahun 2023, bunga-bunga paylater mereka memang terlihat lebih rendah. Artinya, masuknya perbankan di bisnis paylater bisa menjadi tantangan bagi fintech yang menyediakan paylater terlebih dahulu.

Ambil contoh, BCA yang menawarkan suku bunga sampai dengan 2% flat per bulan untuk  jangka waktu cicilan 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bahkan, hingga 31 Maret 2024 ini masih ada promo bunga 0% untuk cicilan 1 dan 3 bulan serta bunga 1,25% untuk cicilan 6 dan 12 bulan.

“Kami melihat animo yang tinggi dari masyarakat, atas peluncuran fitur Paylater BCA ini,” ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di tahun 2024, Hera berharap transaksi dengan fitur Paylater BCA akan terus meningkat sehingga turut berdampak pada pertumbuhan kredit konsumsi BCA. 

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit Perbankan Meningkat Saat Nataru

Sementara itu, Bank Mandiri dalam bisnis paylater-nya juga menawarkan bunga lebih murah. Rinciannya, bunga pinjaman mulai dari 0% untuk tenor 1 dan 3 bulan, dan mulai dari 1.5% flat per bulan untuk tenor lebih  3 bulan ditambah biaya admin mulai 0,25% per transaksi.

Sebagai perbandingan, beberapa fintech yang menawarkan paylater memiliki bunga pinjaman yang jauh lebih tinggi. Rata-rata, bunga pinjaman paylater yang ditawarkan fintech ini paling rendah 2%.

Berdasarkan situs resminya, Kredivo yang merupakan salah satu pelopor bisnis paylater menawarkan bunga 0% untuk tenor 1 bulan dan 3 bulan. Selanjutnya, ada bunga minimal 2,6% per bulannya untuk cicilan di atas 3 bulan.

Sementara itu, Gopaylater memiliki bunga bervariasi tergantung pada jenis cicilan yang dipilih. Secara rinci, kisaran bunga yang paling rendah ditawarkan adalah 1% untuk cicilan satu kali dan tertinggi cicilan enam kali yang mulai dari 2,75% per bulan.

Serupa tingginya, Spaylater yang dimiliki Shopee juga memberlakukan bunga yang sama untuk semua jenis cicilan. Di mana, bunga yang mereka tawarkan minimal 2,95% dari total jumlah pembayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×