kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setahun pandemi, OJK sebut sektor jasa keuangan stabil dan menunjukkan perbaikan


Senin, 03 Mei 2021 / 16:49 WIB
Setahun pandemi, OJK sebut sektor jasa keuangan stabil dan menunjukkan perbaikan
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso . ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor jasa keuangan masih kokoh setelah setahun pandemi menekan perekonomian Indonesia. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan rasio prudential sektor jasa keuangan masih terjaga dengan baik dalam kondisi yang stabil. Bahkan Ia menyebut ada tanda-tanda perbaikan yang lebih terlihat dibandingkan bulan sebelumnya

“Dapat kami sampaikan, hingga Maret 2021, perbankan masih menunjukkan permodalan yang kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) pada level 24,18% dan gearing ratio industri pembiayaan berada di level 2,03 kali. Serta risk based capital (RBC) asuransi  jiwa dan umum masing-masing jauh di atas threshold,” ujar Wimboh dalam konferensi pers hasil rapat berkala II KSSK tahun 2021 pada Senin (3/5). 

Likuiditas sektor jasa keuangan jugadisebutnya terjaga dengan baik. Hal itu tecermin dari rasio alat likuid (AL) terhadap non core deposit (NCD) dan alat likuid per dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Maret 2021 masing-masing 162,69% dan 35,17%. Ia menyatakan nilai itu jauh di atas ketentuan minimum regulator. 

Baca Juga: BRI siapkan Rp 36,7 triliun untuk penuhi kebutuhan uang tunai jelang Lebaran

“Adapun DPK masih menunjukkan pertumbuhan yang tinggi yaitu 9,5% secara yoy dan kredit perbankan masih dalam tren kontraksi sebesar 3,77%. Ini karena based effect yang tinggi pada periode yang sama tahun lalu. Sehingga ini pembandingnya yang tinggi pada bulan yang sama tahun lalu,” papar Wimboh. 

Kendati demikian, Wimboh menuturkan secara bulanan telah terjadi pertumbuhan kredit 1,4% atau secara nominal tumbuh senilai Rp 70 triliun. Bila secara year to date, kredit perbankan sudah tumbuh 0,27%. Ia berharap kredit ini semakin bertumbuh ke depan lantaran pemerintah dan regulator telah memberikan berbagai stimulus. 

“Risiko kredit atau non performing loan secara gross terus membaik menjadi 3,17%. Di sisi lain non performing financing perusahaan pembiayaan membaik ke level 3,74%. OJK akan tetap fokus perkuat pengawasan dan surveilans secara integrasi untuk mitigasi potensi risiko stabilitas sektor keuangan dan terus dorong upaya kebijakan percepatan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Wimboh. 

Dia bilang OJK akan tetap fokus penguat pengawasan, juga terus dorong upaya kebijakan yang percepat pertumbuhan ekonomi untuk komprehensif, untuk percepat pertumbuhan sektor ril.

Selanjutnya: Resmi berizin OJK, Modal Rakyat perkuat sinergi dengan Fazz Financial Group

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×