kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siap dilego ke investor asing, Kementerian BUMN percantik kinerja Jiwasraya


Selasa, 26 November 2019 / 17:27 WIB
Siap dilego ke investor asing, Kementerian BUMN percantik kinerja Jiwasraya
ILUSTRASI. Tampilan gedung kantor pusat Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Selasa (15/1). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya menyelamatkan salah satu perusahaan yang tengah didera masalah. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Tampaknya opsi penyertaan modal negara (PMN) belum akan menjadi upaya strategis yang akan dilakukan oleh pemerintah. Kementerian BUMN lebih memilih untuk mencoba upaya memasukkan investor asing melalui Jiwasraya Putera.

“PMN? Kita lihat, pokoknya kita ada acara terlebih dahulu untuk penjualan anak perusahaan dengan memasukkan investor. Mana nanti keputusan yang terbaik itu yang kita ambil, belum tau,” tambah Arya.

Ia mengaku bisa saja investor asing menjadi pengendali saham Jiwasraya Putera. Sedangkan induk perusahaan yakni Jiwasraya, Arya menekankan tidak memungkinkan diberikan kepada asing.

Sebelumnya Kementerian BUMN menyatakan Jiwasraya Putra sudah siap dilepas ke investor strategis. Ada sembilan investor baik asing maupun lokal yang tertarik berinvestasi ke Jiwasraya Putra.

Baca Juga: Jelang akhir tahun, bisnis Jamkrindo tumbuh 19%

Menurut Jiwasraya, kata Arya, nilai valuasi dari Jiwasraya Putra itu mencapai Rp 9 triliun.

Salah satu skema penyehatan Jiwasraya dengan mendirikan Jiwasraya Putra diharapkan menghasilkan dana sebesar Rp 5 triliun untuk memperbaiki likuiditas dan rasio profitabilitas Jiwasraya.

Dari data yang diperoleh Kontan.co.id, perusahaan asuransi jiwa ini membutuhkan dana Rp 32,89 triliun agar bisa mencapai rasio Risk Based Capital (RBC) minimal 120%.

Data ini berasal dari salinan rapat kerja atau rapat dengar pendapat (RDP) yang dibacakan oleh Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, pada Kamis (7/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×