Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya menyelamatkan salah satu perusahaan yang tengah didera masalah. Kementerian BUMN mengaku terus memantau PT Jiwasraya (Persero) yang tengah mengalami kesulitan likuiditas. Selain itu, Kementerian yang dipimpin oleh Erick Thohir ini berupaya mempercantik kinerja perusahaan agar menarik minat investor.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga bilang bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN sangat intens menyelesaikan persoalan Jiwasraya. Oleh sebab itu, Kementerian BUMN mewajibkan Jiwasraya untuk memberikan laporan progres kinerja persero tiap minggu.
Baca Juga: NPL KUR Bank Artha Graha tinggi, Jamkrindo komitmen bayar klaim sesuai ketentuan
“Baik kondisi keuangan. Kita kan ingin memasukkan investor sehingga kita melihat ini harus mengundang investor dari luar. Karena untuk membuat Jiwasraya ini semakin membaik di mata investor. Memang begitu kebijakannya, jadi sesuatu yang kita anggap luar biasa maka akan intens,” ujar Arya di gedung Kementerian BUMN pada Selasa (26/11).
Bahkan Ia mengaku telah melihat progres dari kinerja perusahaan itu. Arya mengaku pihak Jiwasraya juga sudah memilah strategi apa saja yang akan dipertahankan dan mengupayakan memperbaiki kinerja yang jelek.
“ni perkembangan bagus. Investornya Jiwasaya Putera tunggu saja, karena kita ingin buat Jiwasraya bagus. Kan kalau kita jual barang maka harus terus diperbaiki, misal kamu jual mobil yang permak dikit, baru dijual bagus,” jelas Arya.
Arya mengaku Kementerian BUMN telah melakukan segala upaya dalam menyelamatkan asuransi jiwa plat merah ini. Ia bilang termasuk lewat pembentukan anak perusahaan Jiwasraya Putera. Targetnya? makanya kita kejar terus supaya cepat,” tutur Arya.
Baca Juga: Bawa UMKM naik kelas, Perum Jamkrindo gelar UMKM Appreciation Awards
Ia menyatakan fokus memperbaiki Jiwasraya tidak hanya dilakukan karena amanat dari Presiden Joko Widodo. Namun Kementerian BUMN melihat setiap perusahaan yang bermasalah harus cepat diproses. Apalagi perusahaan tersebut terbilang besar dan menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Tampaknya opsi penyertaan modal negara (PMN) belum akan menjadi upaya strategis yang akan dilakukan oleh pemerintah. Kementerian BUMN lebih memilih untuk mencoba upaya memasukkan investor asing melalui Jiwasraya Putera.
“PMN? Kita lihat, pokoknya kita ada acara terlebih dahulu untuk penjualan anak perusahaan dengan memasukkan investor. Mana nanti keputusan yang terbaik itu yang kita ambil, belum tau,” tambah Arya.
Ia mengaku bisa saja investor asing menjadi pengendali saham Jiwasraya Putera. Sedangkan induk perusahaan yakni Jiwasraya, Arya menekankan tidak memungkinkan diberikan kepada asing.
Sebelumnya Kementerian BUMN menyatakan Jiwasraya Putra sudah siap dilepas ke investor strategis. Ada sembilan investor baik asing maupun lokal yang tertarik berinvestasi ke Jiwasraya Putra.
Baca Juga: Jelang akhir tahun, bisnis Jamkrindo tumbuh 19%
Menurut Jiwasraya, kata Arya, nilai valuasi dari Jiwasraya Putra itu mencapai Rp 9 triliun.
Salah satu skema penyehatan Jiwasraya dengan mendirikan Jiwasraya Putra diharapkan menghasilkan dana sebesar Rp 5 triliun untuk memperbaiki likuiditas dan rasio profitabilitas Jiwasraya.
Dari data yang diperoleh Kontan.co.id, perusahaan asuransi jiwa ini membutuhkan dana Rp 32,89 triliun agar bisa mencapai rasio Risk Based Capital (RBC) minimal 120%.
Data ini berasal dari salinan rapat kerja atau rapat dengar pendapat (RDP) yang dibacakan oleh Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, pada Kamis (7/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News