Reporter: Issa Almawadi | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Bank Mandiri memprediksi, likuiditas perbankan pada kuartal I tahun depan akan kembali mengetat.
Bank dengan sandi saham BMRI pun siap untuk kembali mengerek bunga depositonya.
"Khususnya yang special rate. Kalau rate counter gak berubah," kata Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Senin (21/12).
Namun Kartika menyampaikan, rencana penaikkan bunga deposito tidak akan terlalu tinggi meskipun bank sekelas Bank Mandiri bisa mengerek bunga hingga 200 basis poin dari BI rate.
Menurut Kartika, special rate Bank Mandiri tak akan terlalu jauh dari posisi saat ini berkisar 7,5%.
Pada intinya, rencana penyesuaian bunga deposito akan mengikuti langkah pemerintah dalam menerbitkan surat utang.
Artinya, penyesuaian bunga deposito lebih karena persaingan bunga dengan surat utang pemerintah.
Pengetatan likuiditas di tahun depan pun tak akan berlangsung lama.
"Kami lihat paling hanya pada kuartal pertama saja. Nanti akan kembali membaik pada kuartal dua," lanjut Kartika.
Kartika juga bilang, rencana tersebut tak langsung membuat bunga kredit Bank Mandiri naik.
"Bunga kredit tidak akan naik. Tapi sulit turun," ujar dia.
Meski begitu, Kartika menilai, potensi penurunan bunga kredit bisa terjadi saat memasuki semester dua tahun depan.
"Dengan catatan, lihat pertumbuhan dana dan kredit. Lihat juga bagaimana tekanan outflow portofolio dan penerbitan surat utang yang akan menyerap sebagian besar likuiditas perbankan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News