Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Berita global terkini menyajikan informasi dari berbagai kawasan dunia. Untuk edisi Kamis (8/1), Kami menyediakan berita tentang devaluasi mata uang Vietnam demi menggenjot ekspor dan menopang pertumbangan ekonomi.
Kesengajaan bank sentral Vietnam melemahkan nilai tukar dong terjadi dua kali dalam tujuh bulan terakhir. Sejak kemarin, Vietnam memotong nilai mata uang dong 1% menjadi VND 21.458 per dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan oleh Vietnam supaya ekspornya memiliki daya saing di tengah pelemahan mata uang regional.
Dalam enam bulan terakhir, mata uang Asia bergejolak terhadap dollar AS seiring dengan spekulasi yang menguat bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga di tahun ini. Glenn Maguire, Kepala Ekonom untuk Asia Tenggara di ANZ Group Ltd meramalkan devaluasi dong masih akan terus berlanjut hingga 2015.
Masih dari Asia, informasi penting lainnya tentang kegagalan India mencapai target defisit neraca anggaran. Selama satu tahun yang berakhir Maret 2015, pemerintahan India memasang target defisit INR 5,31 triliun. Namun, sampai delapan bulan pertama, India baru memenuhi 99% dari target.
Di rubrik flash, kami menyajikan tiga berita ringan. Pertama, soal angka pengangguran Italia yang mencapai rekor. Pada Oktober, angka pengangguran Italia direvisi dari 13,3% menjadi 13,4%, dua kali lipat di atas Jerman yang hanya mencapai 6,5%.
Kedua, China memulai proses perakitan roket super jumbo. Roket yang ditargetkan kelar tahun 2030 mampu mengangkut beban hingga 100 ton. Ketiga, ancaman deflasi di kawasan Uni Eropa terbukti. Pada Desember, harga barang daratan Eropa turun 0,2% dibandingkan bulan November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News