kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Simak cara pendirian bank digital dalam POJK 12 Tahun 2021 tentang Bank Umum


Kamis, 19 Agustus 2021 / 14:42 WIB
Simak cara pendirian bank digital dalam POJK 12 Tahun 2021 tentang Bank Umum
ILUSTRASI. Aplikasi blu dari BCA Digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

BRI Agro (AGRO) mencatatkan modal inti senilai Rp 4,21 triliun pada Juni 2021. Nilai itu tumbuh 2,03% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 4,13 triliun. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai induk perusahaan pun berkomitmen akan memenuhi ketentuan yang akan dirilis oleh OJK.

“BRI saat ini sedang mempersiapkan BRI Agro menjadi digital attacker untuk menghadirkan solusi layanan digital. Untuk mewujudkan hal tersebut, BRI Agro akan memenuhi dan patuh terhadap peraturan serta persyaratan yang ditetapkan regulator,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id, Rabu (18/8).

Adapun Bank Capital (BACA) akan memanggil para pemegang saham untuk meminta persetujuan menggelar aksi penguatan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias rights issue.

Hingga Juni 2021, Bank Capital memiliki modal inti sebesar Rp 1,51 triliun, naik 8,63% yoy dari periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 1,39 triliun. 

“Tetap akan dilakukan tahun ini untuk memenuhi ketentuan OJK melalui rights issue,” tegas Direktur Utama Bank Capital Wahyu Aji kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Aturan main bakal dirilis, begini posisi modal inti bank digital per Juni 2021

Adapun PT Bank Digital BCA mencatatkan, modal inti naik 1,04% yoy dari Rp 1,34 triliun menjadi Rp 1,35 triliun. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai induk perusahaan juga berencana untuk menambah modal anak usaha yang menggarap nasabah tech savvy ini.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan akan menambah modal bagi Bank BCA Digital seiring adanya potensi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurung waktu dua tahun mendatang.

“Sebab bila ingin IPO, maka harus sizeable. Kalau terlalu kecil maka dipandang sebelah mata oleh orang. Sehingga konsekuensinya harus ada tambahan  modal untuk Bank Digital. Berapa besarnya, nanti kami sampaikan,” papar Jahja.

Sedangkan Bank Jago (ARTO) kini sudah memiliki modal inti Rp 7,88 triliun per Juni 2021. Nilai itu melonjak signifikan dari posisi Juni 2020 yang hanya Rp 1,26 triliun. 

Adapun Bank Neo Commerce (BBYB) belum menyampaikan laporan keuangan per Juni 2021. Tetapi pada Maret 2021, Bank Neo Commerce memiliki modal inti sebesar Rp 1,02 triliun. Nilai itu naik 11,18% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 921,64 miliar.

 

Selanjutnya: BI: Pemulihan ekonomi Indonesia di semester II-2021 akan tertahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×