Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melanjutkan tren positif pekan lalu. Saham Bank BTN menguat 2,47% selama periode perdagangan 24 - 27 Oktober setelah ditutup ke level Rp 1.540 pada Jumat (28/10).
Kenaikan harga saham dipicu laporan keuangan kuartal III-2022 yang tercatat tumbuh solid.
Performa pergerakan saham BBTN dalam sepekan ini bahkan mengungguli IHSG maupun indeks sektor keuangan (IDX Finance). Namun, BBTN hanya unggul dari Bank Mandiri (BMRI) yang terkoreksi sebesar 1,45%. Sedangkan, saham BCA (BBCA) menguat sebesar 1.16% serta BBRI, BBNI, dan BRIS memiliki performa cukup baik dalam periode yang sama .
Dalam sepekan terakhir, net foreign buy saham BBTN kembali terjadi senilai lebih dari Rp1,17 miliar. Hal ini merupakan pekan ketiga berturut turut asing mencatatkan nilai bersih.
Bank spesialis kredit perumahan ini dianggap mampu mengatasi tantangannya selama ini dengan sangat baik. Antara lain, kecukupan likuiditas untuk menjalankan fungsi intermediasi (loan to deposit ratio/LDR), struktur pendanaan dengan memperbanyak porsi dana murah (CASA) dan rasio kredit bermasalah (NPL).
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Aset, NPL Perbankan Makin Turun di September 2022
Keberhasilan manajemen berimbas pada kenaikan margin bunga bersih (NIM) sehingga mendorong profitabilitas.
BBTN mencatatkan laba bersih Rp 2,28 triliun pada kuartal III 2022, naik 50,11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penyaluran kredit sebesar Rp 289,6 triliun, meningkat 7,18% secara tahunan (YoY).
Di sisi lain, current account and saving account (CASA) BTN mencapai Rp 143,59 triliun, naik sebesar 18,7% YoY.
Sementara, non performing loan (NPL) net mencapai 1,23%, turun dari posisi 1,50%. Dari sisi earning per share (EPS) BBTN mencapai 215, melampaui estimasi konsensus di angka 192,68.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, semakin tinggi CASA maka biaya dana yang harus dikeluarkan perbankan juga akan semakin turun. Saat biaya yang dikeluarkan berkurang maka akan meningkatkan efisiensi Operasional perbankan.
Oleh karena itu, penurunan CASA BTN dinilai akan membawa dampak positif terhadap perseroan. Semakin efisien perseroan maka tingkat profitabilitasnya semakin meningkat.