Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bisnis PT Bank Jago Tbk (ARTO) terus mengalami peningkatan. Ekspansi kredit bank digital ini juga semakin meningkat pesat hingga awal tahun 2023. Per Januari, perseroan memiliki kredit sebesar Rp 9,89 triliun.
erdasarkan laporan bulanan Bank Jago dikutip Selasa (7/3), Capaian kredit tersebut melesat 76,6% dari periode yang sama tahun lalu dimana pada Januari 2021 baru mencapai Rp 5,6 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank ini sudah mencapai Rp 8,4 triliun pada Januari 2023, melonjak dari Rp 3,7 triliun pada Januari 2021. Sementara total aset perseroan mencapai Rp 17,13 triliun atau tumbuh 38% secara year on year (yoy).
Bank Jago hingga saat ini belum merilis kinerja tahun 2022. Namun, sepanjang Januari-November tahun lalu, bank ini sudah mengantongi laba bersih Rp 47 miliar. Sedangkan di periode yang sama tahun sebelumnya masih mencatat rugi sebesar Rp 4,39 miliar. Laba positif ini salah satunya ditopang pendapatan bunga yang melesat 150% menjadi Rp 1,36 triliun.
Di tahun 2023, Bank Jago menargetkan pertumbuhan kredit double digit. Salah satu strategi yang ditempuh adalah fokus berkolaborasi dengan para mitra dalam berbagai jenis produk pembiayaan.
Lompatan kinerja keuangan tersebut terjadi di kala saham Bank Jago terkoreksi. Walaupun sahamnya di tengah tredn penurunan harga, jumlah investor ARTO terus bertambah signifikan.
Berdasarkan laporan registrasi efek yang diterbitkan Bank Jago per Jumat (7/3), jumlah pemegang saham bank berkode ARTO itu per akhir Februari 2023 mencapai 45.066, naik hampir 3.000 atau 7,12% dibandingkan posisi Januari 2023. Bila dibandingkan posisi Februari 2022, jumlah pemegang saham Bank Jago melonjak 84,52%.
Jumlah investor Bank Jago meningkat di tengah tren penurunan harga saham. Sepanjang Februari 2023, saham Bank Jago terkoreksi 21,81% ke level 2.510.
Analis menilai fundamental kinerja Bank Jago yang semakin solid akan membuat valuasi ARTO mulai menarik. Tirta Citradi, Analis MNC Sekuritas, pertambahan jumlah investor itu menunjukkan bahwa pelaku pasar mengambil kesempatan untuk mengoleksi saham Bank Jago saat valuasinya terdiskon. Menurutnya, investor menyambut prospek fundamental ARTO yang semakin solid di tengah valuasi yang sudah terdiskon.
“Tahun ini kita akan melihat manuver bisnis Bank Jago melalui penguatan ecosystem-based lending lewat GOTO dan BFIN. Kredit masih dapat tumbuh signifikan, kualitas asset diharapkan membaik dan kondisi pencadangan mencukupi,” kata Tirta, Selasa (7/3).
Secara khusus dengan ekosistem GOTO, Jago sudah melakukan kolaborasi dalam pembukaan rekening via aplikasi gojek, pembayaran QRIS dengan sumber dana rekening Jago, dan integrasi Jago dengan GoBiz. Menurut Tirta, ke depan ada banyak potensi kerja sama yang bisa dikembangkan lebih lanjut dengan ekosistem GOTO, baik di segmen e-commerce, on demand services, maupun finansial.
Sebelumnya, riset BNI Sekuritas menyebutkan saat ini sudah saatnya untuk melihat prospek ARTO ke depan. Menurut riset itu, ada 3 tesis investasi yang akan membuat saham bank digital ini menarik yakni valuasi yang lebih wajar, eksekusi yang lebih baik hingga kondisi saham ARTO yang saat ini sedang kurang dilirik sehingga membuka peluang naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News